Home Motor Mobil Klub & Modif Sirkuit Tips & Trik Indeks

Bos Aprilia Ini Mewanti Salah jika MotoGP Dibikin Seperti Formula 1

Marc Marquez tubruk Aleix Espargaro. Foto: MotoGP.
Sumber :

100kpj – MotoGP kini kaya akan teknologi yang tertanam pada sepeda motor yang digunakan, hal ini membuat Romano Albesiano, Bos Aprilia akan bicara.

Pengenalan elektronik standar dari 2016, menghilangkan banyak kelonggaran pengembangan bagi pabrikan di bidang ini.

Aerodinamika menjadi sangat penting, ada juga sistem ride height, waktu lap semakin cepat dari tahun ke tahun ditandai dengan pecahnya rekor lap hampir setiap pekan.

"Saya melihat balap motor era 1990-an dengan 500cc, ketika saya melihat motor sekarang, ini adalah dunia yang sama sekali berbeda," kata Romano Albesiano, Direktur Teknik Aprilia, dikutip dari GPOne.com.

Aleix Esparagaro

Lebih lanjut Albesiano menjelaskan teknologi telah berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir, MotoGP belum berada di level Formula 1, tetapi sedang menuju ke arah itu.

Mungkin ini sedikit berlebihan, sebagai seorang insinyur, ini menarik. "Tapi sebagai penggemar, saya pikir akan menyenangkan untuk mundur beberapa langkah. Mungkin Anda harus mengubah pekerjaan untuk balapan dan lebih mengorientasikan diri Anda pada pengembangan untuk motor produksi," beber Albesiano.

Disamping itu, untuk memberikan lebih banyak tontonan, akan ada sprint race di semua Grand Prix pada hari Sabtu tahun depan.

Ini berbeda dengan Formula 1 yang memilih enam lokasi saja untuk sprint race. "Formula 1 mengalahkan kami dalam hal jumlah penonton.Titik baliknya datang dengan serial Netflix 'Drive to Survive',” bilang Massimo Rivola, bos tim Aprilia.

Selain itu Rivola menjelaskan bahwa, di Formula 1, mereka menggunakan media sosial dengan lebih efektif. Charles Leclerc dan Lando Norris, mereka adalah generasi baru dan mereka menggunakan aspek ini dengan sangat baik. Formula 1 juga menarik banyak publik figur.

Rivola yang pernah bekerja di Formula 1 mejelaskan, akan salah jika meniru Formula 1. Sprint race adalah solusi darurat, tetapi juga kesempatan bagi orang-orang untuk membicarakan kami. Saya harap ini berhasil.

"Formula 1 membuat perubahan penting. Mereka bagus, tetapi mereka juga beruntung. Mereka mengubah aturan untuk performa. MotoGP tidak memiliki masalah ini. Pembalap kami semuanya berdekatan," bebernya.

Namun Rivola juga mencatat bahwa ada lebih banyak uang di industri otomotif daripada di sektor motor. “Namun, di negara seperti Indonesia, pasarnya berkembang pesat. Ada pasar yang menginginkan kami. Kita harus menarik lebih banyak orang, tetapi kita tidak boleh memberikan harga seperti Formula 1,” pungkasnya.

Berita Terkait
hitlog-analytic