Komentar Unik Pembalap Yamaha MotoGP ketika Jajal Winglet Stegosaurus
100kpj – Yamaha MotoGP akhirnya ikut mengembangkan winglet buntut Stegosaurus, mereka kemudian menjajal buntut stegosaurus tersebut, di Sirkuit Ricardo Tormo, Valencia.
Cal Crutchlow yang menggantikan peran Andrea Dovizioso dan Fabio Quartararo, mendapat bagian untuk menjajal winglet buntut stegosaurus tersebut.
Jika dilihat dari bentuknya, buntut stegosaurus yang dikembangkan Yamaha ukurannya lebih besar jika dibandingkan dengan Ducati, dan buntut stegosaurus yang digunakan di Honda RC213V.
Buntut stegosaurus ini pertama kali digunakan oleh Ducati di MotoGP, buntut tersebut adalah part aerodinamis pada bagian belakang motor MotoGP.
Jika diperhatikan bentuk dari winglet pada bagian ini menyerupai duri yang terdapar pada ekor stegosaurus, salah satu binatang yang hidup di zaman dinosaurus.
Cal Crutchlow dan Fabio Quartararo yang menjajal buntut stegosaurus ini, justru memberikan komentar unik, terlebih bentuk buntut Yamaha yang lebih besar dari pabrikan lain.
"Apa guna membuatnya lebih kecil bukan, tidak ada gunanya tentu. Jadi lebih baik besar," kata pembalap asal Inggris, dikutip dari laman resmi MotoGP.
Secara logika komentar dari Crutchlow ada benarnya, jika dibuat terlalu kecil justru part aerodinamis itu tak akan berpengaruh besar, untuk memberikan tekanan lebih kepada roda belakang.
"Makanya keberadaan kami di sini sedang menguji part tersebut, walaupun buntut stegosaurus tidak menjamin pembalap akan meraih podium kemenangan," bilang Cal.
Pasalnya Cal mengklaim bahwa, pabrikan mengembangkan buntut tersebut, agar motor balapnya bisa lebih kencang.
Namun Cal Crutchlow memberikan sedikit saran kepada Yamaha, Cal justru menyarankan Yamaha untuk tidak memikirkan pabrikan lain, karena Yamaha punya keunggulan sendiri.
"Hingga saat ini titik kuat Yamaha adalah motor tahun 2019," kata pembalap yang menggunakan nomor start 35.
Makanya Crutchlow berharap, kalau Yamaha bisa mengembangkan motor berdasarkan basis dari motor 2019.
Selain Cal Crutchlow, Fabio Quartararo juga berkomentar soal buntut stegosaurus.
Uniknya, Fabio Quartararo mengaku tak terlalu merasakan adanya perbedaan. Apalagi, penerapan komponen tersebut masih sebatas uji coba. Sehingga, belum ada data pastinya.
"Sayap winglet di belakang rasanya menjadi hal baru yang menarik. Tapi sejujurnya, rasanya sulit mengatakan (komponen) ini membuat keadaan menjadi lebih baik atau buruk. Namun, perasaan saya cukup baik saat menggunakannya," kata Quartararo dikutip dari The Race.
Selain menggunakan buntut stegosaurus, motor Quartararo juga terlihat dilengkapi aero fairing baru yang sepintas menyerupai milik Ducati dan KTM.

Mesin Motor Ngelitik Kayak Rantai Berisik? Ini Penyebab & Cara Bikin Halus Lagi Tanpa Habis Jutaan!

Inreyen Motor Baru: Benarkah Penting untuk Jangka Panjang? Cek Faktanya!

Mengapa Motor Modern Lebih Gampang Karatan? Simak Faktanya!

Pilihan Oli Terbaik untuk Pengendara Motor Hobi Ngebut dan Touring!

Motor Yamaha Matikmu Tiba-tiba Suaranya Kasar? Jangan Buru-buru Turun Mesin, Cek Ini Dulu!

Yamaha Soul GT Susah Langsam? Jangan Panik, Ini Dia Trik Bikin Motor Normal Lagi!

Wajib Tahu! Bolehkah Oli Motor Merek A Digunakan Motor Merek B? Simak Lengkapnya!

Ternyata Ini Biang Suara Kasar di Mio Sporty, Kenali 3 Penyebab dan Solusinya, Sob!

Solusi Simpel Vega ZR Susah Hidup di Pagi Hari

Pilihan Oli Terbaik untuk Motor Harian dan Balap, Anti Ngempos di Kecepatan Tinggi!

Aldi Satya Mahendra Baru Bisa Percaya Diri Setelah Raih 10 Besar di World Supersport 2025,

PT Suzuki Indomobil Sales Kembali Buka Suzuki Owners Fun Race 2025

Harumkan Bangsa, 2 Pemuda Indonesia Siap Bersaing di Junior GP World Championship Eropa

Max Verstappen Sebut Marc Marquez Perlu Belajar ke Francesco Bagnaia
