Home Motor Mobil Klub & Modif Sirkuit Tips & Trik Indeks

Adik Tiri Valentino Rossi Usulkan Teknologi Ini untuk Keselamatan

Luca Marini
Sumber :

100kpj – Dalam serangkaian jadwal MotoGP baik ketika balapan, sesi free practice atau sesi kualfikasi, tentu banyak kejadian yang terjadi di dalam sirkuit.

Kejadian seperti kecelakaan di MotoGP bisa mempengaruhi jalannya balapan, bahkan jika marshal mengibsrkan bendera merah maka balapan harus berhenti.

Bendera merah dikibarkan tak hanya ketika ada kecelakaan, kondisi cuaca juga menyebabkan marshal mengibarkan bendera merah.

selain itu, bendera merah dikibarkan oleh marshal atau perintah dari race direction, tapi pembalap juga bisa mengusulkan untuk dikibarkan bendera merah, jika race direction mengabulkan maka marshal mengibarkan bendera merah, dan usulan pembalap untuk menghentikan balapan bisa lakukan.

https://encrypted-tbn0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcSLVHo4vPXg0XF3yZNuGqpnIRa59NFDRkSvoQ&usqp=CAU

Biasanya kejadian tersebut terjadi saat lintasan diguyur hujan deras, pembalap yang berada di posisi pertama bisa memberikan sinyal mengangkat tangan, jika dinilai kondisi hujan deras mengakibatkan jarak pandang yang pendek, dan jika kode angkat tangan dari pembalap yang berada di posisi pertama dikabulkan oleh race direction, maka balapan akan selesai.

Pembalap Mooney VR46 Racing Team, Luca Marini, mengungkapkan agar motor MotoGP memiliki tombol bendera merah, guna memungkinkan untuk mengirim informasi ke race direction saat balapan.

Bicara soal bendera merah, adik tiri Valentino Rossi yakni Luca Marini memiliki ide, agar setiap motor diberikan tombol untuk bendera merah.

"Sebetulnya keputusan race direction untuk mengambil keuputusan tersebut sulit, karena mereka tidak berada di trek, mereka ada di ruangan, dan tidak bisa merasakan kondisi di trek," bilang Marini.

Jadi menurut Marini, race direction bisa mengambil keputusan, setelah menerima masukan dari pembalap. “Ini hanya untuk mengirim informasi lebih lanjut. Karena jika Anda melihat balapan dari TV, Anda tidak melihat apa-apa," bilang Marini.

Marini percaya keberadaan tombol bendera merah di setang motor, merupakan solusi yang jauh lebih baik, terutama dengan kemajuan teknologi yang dimiliki oleh kejuaraan dunia Grand Prix.

“Saya kira sekarang teknologinya jauh lebih baik, dan ketika Anda mengangkat tangan, Anda hanya melihat tiga atau empat orang di depan,” bebernya.

Selain itu keputusan dengan menggunakan tombol dinilai lebih fair, karena Marini mengutarakan pembalap yang mengangkat tangan, bisa saja menjadi alasan agar dia menang.

Situasi akan berbeda ketika 80% pembalap, atau bahkan yang posisi terakhir, menekan tombol bendera merah.

Jika hampir semuanya mengirimkan sinyal, maka Race Direction mendapat informasi soal kondisi berbahaya.

“Ini seperti pemungutan suara. Saya pikir akan lebih mudah bagi mereka jika kami dapat mengirimkan informasi kepada mereka. Seperti di F1, tapi mereka bisa berbicara,” pungkas Marini.

Berita Terkait
hitlog-analytic