Home Motor Mobil Klub & Modif Sirkuit Tips & Trik Indeks

Apa Jadinya Jika Rossi Tak Pernah Pindah dari Honda?

Rossi di Honda
Sumber :

100kpj – Saat masih membela tim Honda, Valentino Rossi merupakan pembalap terkencang yang selalu tampil dominan. Bahkan, jangankan mengalahkannya, untuk mendekatinya saja rasanya sulit sekali.

Banyak pihak beranggapan, seandainya Rossi tak pindah dari Honda pada musim 2004 lalu, mungkin dia bakal lebih banyak mengumpulkan gelar juara. Sebab, Rossi dan Honda bagaikan perpaduan sempurna yang pernah tercipta di MotoGP.

"Jika tetap di Honda dan tidak berpindah tim, dia pasti lebih mudah menciptakan rekor juara," ujar legenda MotoGP, Giacomo Agostini, dikutip dari Moto.it, Minggu 26 Desember 2021.

Rossi di Honda

Baca juga: Bakatnya Terlalu Langka, Dovizioso: Tak Ada yang Bisa Tiru Rossi

Diketahui, hingga saat ini penyebab kepindahan Rossi dari Honda ke Yamaha masih terkesan abu-abu, alias tak pasti. Namun, belakangan muncul dugaan, Rossi dan Honda sempat mengalami perselisihan internal usai meraih juara di musim 2003.

Kala itu, tim dengan nuansa jingga tersebut tak pernah menganggap Rossi sebagai juara sejati. Sebab, alih-ali memuji Rossi, mereka justru membanggakan motor Honda RC211V yang dianggap menjadi tunggangan tersukses di MotoGP 2003.

Seolah memanfaatkan situasi, salah satu petinggi Yamaha, Lin Jarvis mengadakan pertemuan tertutup dengan Rossi. Hasilnya, pembalap berjuluk The Doctor tersebut sepakat untuk berganti tim.

Rossi di Honda

Meski demikian, Agostini berandai-andai, jika Rossi tetap di Honda dan tidah berganti tim, pasti tak seorangpun mampu mengimbangi performanya. Bahkan, menurutnya, Rossi bisa menjadi pembalap dengan gelar juara dan kemenangan terbanyak sepanjang masa.

"Ya, Rossi memulai kariernya saat masih muda, dia sebenarnya memiliki kesempatan untuk mengalahkan rekor saya, tapi dia malah berganti kostum balap dari Honda ke Yamaha dan kehilangan kecepatan. Apakah dia bisa tampil dominan jika terus di Honda? Tentu saja semuanya menjadi lebih mudah," kata Agostini.

Berita Terkait
hitlog-analytic