Home Motor Mobil Klub & Modif Sirkuit Tips & Trik Indeks

Bos Petronas SRT Ternyata Sangat Menyesal Pernah Rekrut Rossi

Valentino Rossi. Foto: MotoGP.
Sumber :

100kpj – Valentino Rossi mengakhiri karier balapnya di MotoGP bersama tim Petronas SRT. yang kini berubah nama menjadi RNF MotoGP Racing. Razlan Razali yang merupakan eks bos Petronas SRT mengaku menyesal pernah merekrut Rossi.

Rossi dikontrak oleh Petronas SRT untuk musim 2021, usai didepak oleh Monster Yamaha dan posisinya digantikan Fabio Quartararo. Sayangnya, performa Rossi bersama tim satelit benar-benar miris.

Capaian terbaik pembalap asal Italia itu hanya finis di posisi 8 dari 18 seri yang diikuti. Rossi pun akhirnya harus puas mengakhiri musim terakhirnya dengan berada di posisi 18 dengan 44 poin.

Valentino Rossi. Foto: Motorsport.

Razali sendiri mengaku sempat ragu untuk merekrut Rossi ke timnya. Namun dia memantapkan dirinya untuk merekrut Rossi usai finis ketiga di Andalusia, sayangnya putusannya itu ternyata salah.

"Andai saya bisa mengulang waktu, saya akan memutuskan pada Juni 2021 untuk menerima tawaran pertama Petronas. Tapi saya ingin melakukan negosiasi demi lebih banyak uang. Dan kalau saya boleh terus terang, saya tidak seharusnya merekrut Valentino Rossi," kata Razali kepada Speedweek.

"Selalu ada anggapan bahwa kami tidak punya pilihan karena merekrut Valentino untuk musim 2021. Ada anggapan bahwa kami di bawah tekanan dari Yamaha. Tapi tidak, ketika itu tidak ada tekanan."

"Secara pribadi, saya ragu sampai Valentino finis ketiga di podium bersama Fabio dan Vinales di seri kedua GP Jerez pada Juli 2020. Ketika saya berdiri di samping ketiga pembalap, terlintas di benak saya: 'Oke, mungkin orang ini bisa melakukannya," lanjutnya.

Valentino Rossi. Foto: Motorsport.

Usai terkena covid-19, performa Rossi mulai makin anjlok. Razali sendiri pun mengaku menyesal karena sudah terlanjut merekrut Rossi.

"Saya pikir Valentino menempatkan dirinya sendiri di bawah tekanan. Para pembalap muda jauh lebih kencang. Valentino memang membalap lebih baik di waktu putaran daripada sebelumnya, tapi itu tidak cukup. Dia menginginkan kesuksesan, hati dan kepalanya siap tapi badannya tidak," papar Razali.

Berita Terkait
hitlog-analytic