Home Motor Mobil Klub & Modif Sirkuit Tips & Trik Indeks

Bobrok Akibat Usia, Rossi Diminta Jangan Terus-terusan Salahkan Motor

Valentino Rossi. Foto: Motorsport.
Sumber :

100kpj – Setiap kali tampil buruk di lintasan, pembalap Petronas Yamaha asal Italia, Valentino Rossi kerap menyalahkan sepeda motornya. Padahal, sejumlah pihak beranggapan, usia yang sudah tua menjadi penyebab utama performanya turun di MotoGP.

Disitat dari GPOne, legenda MotoGP yang besar di era 1980-an, Marco Lucchinelli mengaku sedih melihat Rossi lebih sering jatuh ketimbang memenangkan perlombaan. Namun, dia memastikan, bukan motor yang menjadi penyebabnya. Sebab, pembalap lain menggunakan tunggangan yang sama dan mampu bersaing di urutan depan.

"Untuk apa yang dulu pernah saya lihat darinya, mulai dari menampilkan keajaiban hingga menghibur kami, sedih sekali melihatnya sekarang tertinggal di belakang. Ini bukan soal motornya, sebab rider-rider lain menggunakan motor yang sama, tapi tetap bisa di depan,” ujar Lucchinelli, dikutip Senin 19 Juli 2021.

"Dia bahkan tidak melaju dengan pelan dan berbelok sangat dekat dengan yang di depan. Namun rider-rider terdepan, dengan perangkat elektronik, semuanya kuat. Bahkan pembalap rookie yang baru menjajal MotoGP bisa langsung melesat ketika Anda memberinya motor yang oke,” lanjutnya.

Valentino Rossi. Foto: Motorsport.

Baca juga: Penggemar Marquez Jangan Dengki, Rossi Masih yang Terbaik di MotoGP

Lebih jauh dia menjelaskan, selain usia, keinginan menggebu-gebu Rossi untuk menang menjadi alasan lain mengapa dirinya sering jatuh di tengah perlombaan. Sebab, saat masih membalap, Lucchinelli mengaku pernah mengalami hal yang sama.

"Tidak ada di kepalanya untuk melambat, sebab dia menunjukkan dirinya mau finis, sampai-sampai dia merasakan crash yang tak pernah dialami sewaktu memenangkan balapan. Namun yang lain tidak mau menunggu, saya pernah merasakannya juga," tuturnya.

Valentino Rossi. Foto: Motorsport.

Itulah mengapa, sebagai orang yang mengenal dekat Rossi, dia meminta pembalap 42 tahun itu segera pensiun dari MotoGP. Sebab, jika terus dipaksakan, hasilnya mungkin bakal sama saja.

"Ketika saya mengatakan dia harus berhenti, saya tidak mengatakannya dengan kesan superioritas seseorang yang ingin mengajarinya. Saya mengatakan itu sebab saya memiliki hubungan khusus dengan dia dan dengan keluarganya. Saya adalah teman dekat ayahnya," kata Lucchinelli.

Berita Terkait
hitlog-analytic