Home Motor Mobil Klub & Modif Sirkuit Tips & Trik Indeks

Jadi Pembalap Pabrikan, Morbidelli Justru Tak Ingin Seperti Rossi

Franco Morbidelli. Foto: AS.
Sumber :

100kpjFranco Morbidelli menjadi kandidat kuat untuk menggantikan Maverick Vinales menjadi pembalap pabrikan Yamaha MotoGP pada MotoGP musim 2022, namun dirinya mengaku tak ingin seperti Valentino Rossi.

Pembalap seperti Valentino Rossi, Marc Marquez atau Mick Doohan diakui oleh Morbidelli sebagai pembalap yang menjadi panutan di MotoGP selama bertahun-tahun. Ketika banyak pembalap menginginkan pencapaian seperti mereka, Morbidelli malah tak pernah terobsesi.

“Saya senang menjadi seorang pembalap, tapi bukan kehidupan seperti Valentino, Marquez atau Doohan. Saya lebih suka menjalani hidup saya. Saya sangat fokus pada kehidupan saya. Tentu saya terinspirasi ketika melihat atlet hebat seperti Marc atau Vale. Pada titik itu, di mana mereka telah sukses dan saya belum," bilang Morbidelli dikutip dari Motorsport.

Tampaknya Franco Morbidelli tidak mau menjalani kehidupan ala superstar MotoGP seperti Valentino Rossi dan Marc Marquez, setelah dirinya nanti pindah ke tim pabrikan Monster Energy Yamaha MotoGP untuk menemani Fabio Quartararo.

Franco Morbidelli dan Valentino Rossi

Saat ini pembalap keturunan Italia-Brasil ini sedang fokus dengan pemulihan cidera lutut kirinya pasca operasi, nyeri tak tertahankan lagi setelah mengalami jatuh bertubi-tubi.

Bahkan dalam MotoGP Belanda di Assen, Morbidelli mengalami crash cukup parah pada latihan bebas. Akibatnya, ia tak bisa tampil dalam balapan dan diganti pembalap World Superbike (WSBK), Garrett Gerloff.

Pria 26 tahun itu diprediksi bisa kembali mengaspal pada MotoGP Austria, 8 Agustus mendatang. Setelah libur paruh musim Morbidelli bertekad untuk bangkit agar bisa meraih posisi 10 besar, sekarang Morbidelli berada di posisi ke 13 dengan mengoleksi 40 poin.

Tahun ini prestasi Morbidelli terjun bebas daripada tahun lalu yang berhasil meraih runner up, Morbidelli memang tidak terobsesi pada kemenangan, tapi bukan berarti tidak pernah maksimal setiap tampil.

“Menang adalah refleksi pekerjaan yang Anda lakukan sebelum mendapatkannya. Ini refleksi diri Anda sebagai manusia dan atlet. Sangat jarang saya fokus pada kemenangan, karena ini langkah terakhir, satu yang datang dengan sendirinya,” kata Morbidelli.

Pembalap yang punya nomor start 21 ini mengaku selalu fokus pada langkah-langkah kecil sebelum balapan, untuk menjadi pembalap lebih baik. Kemudian, jika semua berjalan dengan baik, maka kemenangan akan datang.

Baca juga: Pakai 'Motor Bekas' Morbidelli Bicara Soal Persaingan Juara Dunia

Berita Terkait
hitlog-analytic