Home Motor Mobil Klub & Modif Sirkuit Tips & Trik Indeks

Pembalap Ini Beberkan Masalah di Tim Ducati MotoGP

Ducati MotoGP perkenalkan livery baru dari motor andalannya.
Sumber :

100kpj – Persetruan Ducati dengan para mantan pembalapnya akhirnya terungkap, jika sebelumnya Andrea Dovizioso membeberkan masalahnya dengan tim Ducati MotoGP. Pembalap yang punya nomor start 4 ini menjelaskan sebab dirinya hengkang dari Ducati.

Dovizioso menegaskan bahwa kepergiannya karena berselisih dengan manajer Ducati Dall'Igna sejak 2017. Hubungan kian memburuk setelah datangnya Jorge Lorenzo. "Di tahun-tahun sebelumnya hanya 30 persen, kemudian sejak Jorge Lorenzo datang pada 2017 timku menjadi sedikit terisolasi," kata Andrea Dovizioso pada Gazzetta dello Sport.

Perselisihan memuncak pada pertengahan 2018, mulai dari beda ide hingga terjadi konfrontasi. Dovizioso juga menyatakan tak pernah ada negosiasi, atau tawaran perpanjangan kontrak dari kubu Ducati padanya.

"Dia bilang aku menginginkan ini-itu. Semuanya bohong. Tidak pernah ada tawaran, tidak pernah ada negosiasi. Aku masih tidak tahu mengapa mereka tidak lagi menginginkanku," tutur Dovizioso.

Pembalap Ducati, Andrea Dovizioso

Berbeda dengan Dovi, Danilo Petrucci juga buka suara tentang masalah dirinya dengan Ducati Team. Bahkan pembalap asal Italia tersebut bilang Ducati Team tidak pernah memperlakukan pembalapnya secara manusiawi.

Petrucci menyatakan bahwa kesalahan akan selalu ada di pihak pembalap, sedangkan masalah mesin dan motor selalu diklaim sudah jadi yang terbaik racikan mereka.

"Saya tidak pernah dianggap sebagai pembalap yang bisa dipertaruhkan, bahkan ketika saya bisa melaju kencang," bilang Petrucci dikutip dari Motosan.

Petrucci menambahkan bahwa motivasi yang diberikan Ducati untuk para pembalapnya tidak cukup alias sangat kurang. Petrucci bilang bahwa Ducati selalu menunjukkan rasa bangga kepada motor mereka. 

Pembalap Ducati Danilo Petrucci.

Bahkan Petrucci menilai bahwa seharusnya pembalap mendapat perlakuan yang lebih manusiawi. "Mereka percaya motornya selalu yang terbaik. Dan jika bukan yang terbaik, maka itu adalah kesalahan pembalapnya," tambahnya.

Selama balapan di panggung MotoGP, Petrucci dituntut bahwa pembalap pabrikan harus dipaksan menang, dan tidak boleh ada di belakang pembalap satelit

Baca juga: Aduh Belum Tes Pra Musim, Ducati Malah Tak Yakin Motornya Kencang

Berita Terkait
hitlog-analytic