Home Motor Mobil Klub & Modif Sirkuit Tips & Trik Indeks

Ketika Komisaris Utama Pertamina Ingin Jadi Presiden Indonesia

Ahok
Sumber :

100kpjBasuki Tjahaja Purnama alias Ahok kembali menjadi sorotan publik, setelah bebas dari penjara kini menduduki jabatan penting di PT Pertamina (Persero), masuknya Ahok dalam jabatan yang penting di Pertamina menjadi sorotan di masyarakat.

Apalagi setelah Mantan Gubernur DKI Jakarta ini menduduki jabatan sebagai Komisaris Utama di PT Pertamina (Persero), Pertamina mengalami kerugian mencapai Rp11 Triliun. Setelah itu Ahok menjadi sorotan karena beberapa argumennya yang berani.

Ahok secara terbuka melontarkan argumen-argumen yang mengejutkan banyak pihak, diantaranya soal Peruri yang meminta Rp500 miliar kepada Pertamina. Pasalnya, perusahan yang bergerak di bidang percetakan uang ini, meminta uang sebesar Rp 500 miliar kepada Pertamina untuk proses paperless. Hal itu disampaikan Ahok, dalam cuplikan video yang diunggah oleh channel YouTube POIN beberapa waktu lalu.

Kini, nama Ahok kembali menjadi sorotan setelah dirinya mengungkapkan berbagai rencana jika seandainya terpilih jadi Presiden Republik Indonesia. Menurut Ahok budaya korupsi di Indonesia sudah sangat mengakar, makanya harus ada pemutihan dosa-dosa lama, supaya dari rezim ke rezim itu menjadikan ATM. 

Ahok

"Saya pernah sampaikan pilkada seluruh Indonesia, siapa pun yang ikut harus bisa membuktikan secara terbalik hartanya, kalau kamu mengatakan harta warisan orang tua saya buruk, enggak apa-apa. Minimal rakyat tahu, kenapa kamu punya harta sekian miliar, ratusan miliar tinggal bilang ini harta warisan dari ayah saya mantan pejabat ini, rakyat yang putuskan, tapi setelah itu harus ada pembuktian terbalik, pasalnya anak pejabat yang korup pun belum tentu korup," ucap Ahok.

Kemudian, Ahok kembali berandai. Jika dia menjadi Presiden RI, dia akan menaikkan tunjangan operasional kepada aparatur negara, asal dalam penggunaan anggaran itu jelas tercatat atau Kuasa Pengguna Anggaran (KPA)-nya ada secara rinci.

Berita Terkait
hitlog-analytic