Home Motor Mobil Klub & Modif Sirkuit Tips & Trik Indeks

Banyak Manusia Produktif di RI Jadi Korban Bahayanya Sepeda Motor

Jatuh dari Sepeda Motor
Sumber :

100kpj – Petugas polisi dari Korp Lalu Lintas (Korlantas) Polri mengklaim bahwa pihaknya telah sukses menggelar Operasi Patuh selama 14 hari sejak 23 Juli hingga 5 Agustus 2020. Operasi patuh tahun ini secara keseluruhan berjalan dengan lancar meski dilakukan di tengah pandemi COVID-19.

Hal tersebut diutarakan Kakorlantas Polri, Irjen Istiono, yang mengatakan bahwa berdasarkan hasil evaluasi, operasi patuh 2020 berjalan sesuai dengan harapan.

Sebab, dalam pelaksanaannya, anggota polantas di lapangan mengedepankan upaya persuasif dan tetap memperhatikan protokol kesehatan.

polisi

"Sebagai pengayom, pelindung dan pelayan masyarakat, kami berusaha semaksimal mungkin melaksanakan harapan Presiden Joko Widodo untuk selalu peduli melakukan sosialisasi pencegahan penyebaran pandemi covid-19," ungkap Istiono yang dilansir dari laman resmi Korlantas Polri, Minggu, 9 Agustus 2020.

Lebih lanjut Istiono menjabarkan bahwa dalam melaksanakan operasi patuh hal terpenting adalah bagaimana menyadarkan masyarakat, dalam gerak langkah berlalu lintas untuk selalu jaga jarak, memakai masker dan jaga kesehatan dengan selalu cuci tangan dalam setiap kesempatan. Ini penting agar pandemi ini segera berakhir.

Istiono juga menjelaskan, operasi patuh merupakan agenda rutin tahunan yang selalu digelar oleh Korlantas. Adapun tujuan operasi patuh sebagai media pengingat dan edukasi kepada masyarakat akan pentingnya menjaga keamanan, keselamatan, ketertiban dan kelancaran selama berlalu lintas.

Pemudik motor saat razia polisi

Meski operasi patuh 2020 berjalan lancar, namun Istiono mengatakan telah terjadi peningkatan dalam fatalitas akibat kecelakaan lalu lintas terutama pengendara sepeda motor.

"Kendaraan bermotor, khususnya sepeda motor, turut andil terbanyak menjadi mesin penyebab kecelakaan. Lebih mengenaskan lagi, korbannya adalah mereka yang berusia produktif 15-35 tahun," jelas Istiono.

Ilustrasi kecelakaan motor akibat benang layangan

Maka dari itu, diperlukan langkah antisipatif dengan melibatkan seluruh stakeholder dalam keselamatan berlalu lintas.Istiono menekankan, budaya tertib berkendara dan patuh terhadap peraturan di jalan raya merupakan kunci dalam mengurangi kecelakaan kendaraan bermotor.

Jenderal bintang dua itu sadar, membangun kesadaran terhadap keselamatan berkendara tidaklah mudah. Bahkan sudah banyak cara yang telah dilakukan oleh kepolisian untuk menekan angka kecelakaan tersebut.

"Diharapkan, dengan sinergi yang terbangun sesama stakeholder bisa meminimalisir fatalitas korban kecelakaan. Fakta menunjukkan, korban meninggal akibat laka lantas banyak berjatuhan," pungkasnya.

Baca juga: Motor Dianggap Aman dari Corona, Waspada Pemotor Newbie

Berita Terkait
hitlog-analytic