Home Motor Mobil Klub & Modif Sirkuit Tips & Trik Indeks

Harga Honda Pitung di Pasaran Makin Tak Waras

Honda C70.
Sumber :
Olx

100kpj – Di tahun 1958 lalu, pabrikan asal Jepang, Honda, pernah melahirkan produk legendaris yang gaungnya masih terdengar hingga sekarang, yakni C70.

Di beberapa daerah motor jenis bebek ini memiliki julukan-julukan tersendiri. Seperti di wilayah ibu kota, Jakarta motor ini mendapat sebutan 'Honda Pitung'.

Pemberian nama tersebut bukan tanpa alasan, nama Pitung merupakan plesetan dari ‘pitung puluh’ diambil dari bahasa Jawa yang artinya tujuh puluh.

Selain itu, julukan Pitung untuk daerah Jakarta juga terasa semakin tepat karena jagoan legendaris orang Betawi, juga bernama Bang Pitung.

C70 merupakan model yang berasal dari keluarga Super Cub. Meski sudah dikenalkan di Yamato, Jepang, sejak 1958, namun motor ramping tersebut baru mulai memasuki pasar Indonesia 13 tahun setelahnya, atau sekitar dua tahun lebih lama dari sang tetangga, yakni Malaysia.

Memiliki histori manis di Tanah Air, membuat penjualan Honda C70 di pasar bekas masih stabil, bahkan cenderung meningkat.



Berbeda ketika pertama diluncurkan, saat ini konsumen membeli motor tersebut bukan karena kebutuhan sarana angkut, melainkan hanya dijadikan koleksi. Sehingga, pembelinya memang berasal dari kalangan yang menggandrungi tunggangan klasik.

Karena populasinya yang kian menyusut dan mulai langka di pasaran membuat harga C70 bekas makin melambung tinggi. Melalui pengamatan 100KPJ di laman jual-beli daring, terpantau harga jual motor Pitung tersebut berada di kisaran rata-rata Rp8 jutaan.

Harga itu berlaku kalau motor terbilang lengkap dan rapih. Sementara jika tidak lengkap alias banyak mengusung part aftermarket, di kisaran harga di bawahnya.

Sedangkan jika motor tersebut dalam kondisi istimewa, bisa tembus puluhan juta. Seperti C70 asal Semarang, Jawa Tengah yang dijual Rp27 juta. Si penjual, bernama Juri, mengaku jika C70-nya dalam keadaan superistimewa. Sehingga baginya dianggap wajar jika dijual dengan harga demikian.



Bukan cuma satu-dua pelapak saja yang mematok harga sedemikian besar. Terhitung ada banyak yang menuliskan nominal mendekati angka Rp20 juta.

Biasanya, tingginya harga dipengaruhi oleh kondisi serta kelengkapan surat-surat kendaraan. Selain itu, faktor orisinalitas produk juga bisa membuat harga sepeda motor melambung tinggi.

Namun umumnya, keberanian untuk membelinya dengan harga tinggi hanya dilakukan oleh mereka yang berasal dari kalangan kolektor saja. Sehingga diler motor kebanyakan tak berani menjualnya.



“Model kayak begitu biasanya cuma melibatkan kalangan kolektor aja. Jadi soal harga, memang enggak ada patokan. Bisa jadi mahal untuk mereka. Tapi kalau penjual seperti saya, kurang berani. Pernah jual yang keluaran 1976, dibeli teman Rp5 juta,” kata pemilik diler Tirta Motor di kawasan Kranji, Bekasi Barat, Dul Ahmadi, saat dihubungi 100KPJ, Rabu, 24 April 2019.

Soal jantung teknis, mengingat C70 merupakan tunggangan sepuh, pembekalannya terbilang seadanya. Berkapasitas mesin 71cc dengan transmisi 3-percepatan, motor hanya sanggup menghasilkan 6 tenaga kuda.

 

(Laporan: Septian Farhan Nurhuda)

Berita Terkait
hitlog-analytic