Lima Motor Honda yang Dianggap Paling Gagal di Pasaran

100kpj – Pabrikan sepeda motor asal Jepang, Honda, dikenal berkat inovasinya yang tak pernah habis. Bahkan, mereka selalu dijuluki sebagai pionir, karena produknya sering dijadikan rujukan oleh produsen lain.

Namun, tak banyak yang tahu jika pabrikan berlogo sayap mengepak itu pernah beberapa kali melahirkan produk yang tak sesuai harapan, alias kurang laris. Sehingga, dalam hitungan dua sampai tiga tahun saja, produksinya terpaksa dihentikan. Penasaran motor apa saja yang dimaksud? Berikut hasil rangkumannya.

Supra XX

Sebenarnya, Supra merupakan salah satu lini produk Honda yang sangat diminati konsumen. Bahkan, di awal peluncurannya, motor bebek legendaris itu sempat digilai dan mendapat julukan raja jalanan.

Tetapi, mereka melakukan kekeliruan saat melahirkan versi XX di awal 2002. Masih mengusung tampilan ramping khas bebek, tunggangan yang berasal dari segmen moped low-end itu telah ditanamkan kopling manual khas motor sport. Hasilnya? Model tersebut dianggap aneh, dan hanya mampu bertahan di pasar Tanah Air selama dua tahun saja.

Supra V

Tak berbeda jauh dengan varian XX, Supra V juga masih menganut garis desain khas Supra awal, dengan penyematan kopling berjenis manual. Bedanya, motor ini masih menggunakan rem tromol di bagian depan, maupun belakang.

Sejak awal diluncurkan, Supra V tak menunjukan tanda-tanda akan diminati konsumen, penjualannya terbilang redup, sehingga harus disuntik mati bersamaan dengan saudara dekatnya, Supra XX.

Honda Kirana

Saat pertama diluncurkan, sebenarnya pabrikan memiliki harapan besar terhadap Honda Kirana. Sebab, kala itu—sekira awal 2002, ketika pasar sepeda motor masih diramaikan bebek bermesin 100 hingga 110cc, Kirana hadir dengan kapasitas lebih besar, yakni 125cc.

Namun, bodi kuno yang masih mengadopsi model Grand, suku cadang yang sulit dicari, hingga rem yang masih tromol, menjadi penyebab utama mengapa motor itu tak diminati konsumen di Indonesia. Honda pun akhirnya menyuntik mati Kirana pada 2004, atau dua tahun sejak pertama diluncurkan.

Honda Karisma

Gagal dengan Kirana, Honda membuat proyek baru dengan menghadirkan Karisma di pasar Tanah Air. Masih dengan mesin 125cc-nya, motor ini dilengkapi dengan sistem pengereman cakram, dan tampilan baru yang lebih modern.

Saat itu, Honda melahirkan Karisma dalam dua varian berbeda, yakni tipe D dan X. Keduanya memiliki mesin yang identik dan wujud terbilang mirip. Hanya saja, tipe X sedikit lebih ramping dibandingkan D.

Meski sempat ramai diburu konsumen, namun motor yang kabarnya boros bahan bakar ini hanya bertahan tiga tahun, sebelum akhirnya disuntik mati pabrikan.

Honda Revo AT

Saat awal kemunculan, Revo AT sempat menggebrak pasar Tanah Air setelah diklaim menjadi motor bebek bertransmisi otomatis pertama di Indonesia. Namun, seiring berjalannya waktu, penjualan motor ini terus merosot tajam.

Harga yang dirasa terlalu mahal menjadi alasan mengapa konsumen enggan melirik Revo AT. Dibandingkan mengeluarkan dana Rp16 juta, mereka cenderung memilih skuter lain atau motor bebek konvensional yang lebih murah.

Akhirnya, Honda Revo AT pun harus menyerah dan dihentikan produksinya tiga tahun setelah diluncurkan.