Home Motor Mobil Klub & Modif Sirkuit Tips & Trik Indeks

Benarkah Motor Honda Lebih Gampang Overheat? Simak Penjelasannya!

Promo motor Honda
Sumber :

100kpj – Isu mengenai suhu mesin motor Honda yang cenderung lebih panas dibanding kompetitornya, bahkan berujung pada overheat, telah menjadi perbincangan hangat di kalangan pengendara.

Mitos lama yang menyebut "semakin panas semakin gacor" pada motor Honda ternyata hanyalah anggapan keliru.

Faktanya, mesin yang terlalu panas justru akan menurunkan performa karena komponennya memuai.

Lantas, mengapa mitos ini bisa berkembang dan benarkah motor Honda memang lebih rentan mengalami panas berlebih?

Penelitian mendalam menunjukkan bahwa karakteristik mesin Honda, terutama pada beberapa model seperti Honda Supra X, CBR 150, CB 150R, Vario 160, PCX, hingga Scoopy, memang memiliki suhu operasional yang lebih tinggi.

Hal ini seringkali dikaitkan dengan konfigurasi mesin dan komponen internalnya.

Salah satu penyebab utama panas berlebih pada model seperti Honda CBR 150 dan CB 150R adalah masalah pada radiator.

Banyak kasus menunjukkan radiator yang mampet, bocor, atau bahkan kosong air radiatornya.

Air radiator yang cepat habis mengindikasikan bahwa suhu mesin sangat tinggi, memaksa radiator bekerja ekstra.

Mesin DOHC overbore yang digunakan pada CBR 150, dengan ruang bakar lebih besar dan gesekan meningkat pada RPM tinggi, berkontribusi pada kenaikan suhu.

Meskipun demikian, mesin ini tidak sepenuhnya "jelek," melainkan memiliki karakter cepat panas yang perlu diimbangi dengan sistem pendingin yang optimal.

Tak hanya motor sport, motor matic Honda juga tak luput dari masalah overheat.

Honda Vario 160, misalnya, seringkali mengalami overheat akibat air radiator yang habis, entah karena kebocoran atau suhu mesin yang tinggi seperti pada CBR.

Kasus unik terjadi pada Honda PCX, di mana overheat bisa terjadi setelah melewati polisi tidur tinggi.

Desain ground clearance PCX yang cenderung terbuka membuat baut radiator rawan kendur atau copot, menyebabkan kebocoran dan akhirnya overheat.

Menariknya, tidak hanya mesin, CVT Honda PCX juga kerap panas karena desain mangkok kampas ganda yang terlalu tertutup.

Bahkan Honda Scoopy yang tidak dilengkapi radiator pun bisa mengalami overheat jika sirip crank-nya patah, menghambat pembuangan panas mesin.

Meskipun demikian, secara umum, radiator Honda sebenarnya berkualitas baik dan sudah sesuai dengan spesifikasi motornya.

Permasalahannya terletak pada fakta bahwa mesin Honda secara inheren lebih panas dibandingkan kompetitornya, sehingga membutuhkan perawatan ekstra pada sistem pendingin.

Pengecekan rutin level air radiator, pengurasan, pemeriksaan kebocoran selang, serta pembersihan filter udara, throttle body, dan penggantian oli secara teratur sangat krusial untuk mencegah overheat.

Penyetelan klep yang tidak sesuai juga dapat mempercepat kenaikan suhu mesin.

Berbeda dengan Honda, motor Yamaha, terutama dengan mesin SOHC, cenderung memiliki kenaikan suhu yang lebih lambat dan stabil.

Ini disebabkan oleh desain mesin yang sederhana, meminimalkan gesekan, serta fokus pada kenyamanan dan efisiensi daripada performa ekstrem, yang membuat beban kerja mesin lebih ringan.

Pada akhirnya, isu panas pada motor Honda lebih berkaitan dengan konfigurasi dan karakteristik mesinnya.

Meskipun cenderung lebih panas, suhu mesin Honda masih dalam batas wajar jika perawatan dilakukan dengan benar.

Namun, ada semacam "pemakluman" di kalangan pengguna Honda terhadap beberapa hal, termasuk panas mesin yang lebih tinggi, menganggapnya sebagai karakteristik bawaan produk.*

Berita Terkait
hitlog-analytic