Home Motor Mobil Klub & Modif Sirkuit Tips & Trik Indeks

Bikin Malu Pabrikan, Mahasiswa UGM Bikin Motor Listrik Pakai Komponen Lokal Sebanyak Ini

Motor listrik buatan UGM
Sumber :

100kpj – Mahasiswa UGM (Universitas Gadjah Mada) bikin malu pabrikan, bahwa pelajar saja bisa membuat motor listrik yang memiliki komponen lokal cukup tinggi, bahkan termasuk sistem elektrifikasinya.

Sebelumnya pemerintah mentargetkan komponen lokal, atau TKDN (Tingkat Kandungan Dalam Negeri) motor listrik yang berhak menerima insentif Rp7 juta, minimal 40 persen. Saat ini sudah ada sektar 39 model.

Sedangkan kandungan lokal pada motor listrik besutan Tim Gasbadra Elins Research Club UGM itu jauh lebih tinggi. Lantas apa saja yang mereka buat sendiri pakai bahan baku dari dalam negeri?

“Motor listrik yang kami kembangkan memiliki TKDN 57,42 persen,” ujar Engineer Tim Gasbadra UGM, Dhamar Gumilang dikutip Antaranews, Jumat 5 Januari 2024.

Bukan sekadar dari bodi, sasis, atau sektor kaki-kaki agar kandungan komponen lokal motor listrik itu tinggi, namun dari sistem kelistrikan atau powertrain dipelajari, dan dikembangkan, mulai dari baterai, dinamo, dan kontrolernya.

“Pada battery pack kami sudah dilengkapi dengan battery management system dengan fitur over current, over voltage, dan short circuit protection sebagai fitur keamanan, dan safety baterai,” tuturnya.

Sementara menurut salah satu tim Gasbadra UGM, Yuta Ilham, konsep motor listrik tersebut untuk dua alam, artinya bisa di tanah, dan jalan perkotaan sehingga pakai ban depan, dan belakang tipe dual purpose.

Motor listrik dengan gaya scarambler tersebut dianggap secara spesifikasi sudah sesuai dengan produk pabrikan yang beredar dipasaran. Baik dari jarak tempuh, hingga kecepatan maksimal dari dinamo penggeraknya.

Spesifikasi yang tercantum, motor pelahap seterum itu mengandalkan dinamo tipe DC brushless tipe mid drive, artinya berada di tengah sehingga butuh rantai atau vanbelt sebagai penyalur tenaga ke roda belakang.

Tenaga yang dihasilkan dari motor listrik penggeraknya itu setara 45 Nm di 3.000 rpm, dan maksimal diputaran 4.800 rpm, dengan tegangan 72 volt yang punya arus maksimal 40 ampere.

Berkat spesifikasi tersebut, motor listrik besutan mahasiswa itu diklaim bisa melaju maksimal 65-70 km per jam. Untuk memberikan sensasi tenaga yang berbeda, terdapat drive mode dengan pilihan eco, dan sport.

Soal ketahahan baterai 84 volt 20 Ah, berdasarkan pengujian internal mereka jika memilih mode eco bisa jalan sejauh 40 km, namun saat pakai sport terpangkas 10 km karena lebih boros pengeluaran listrik yang menyesuaikan tenaganya.

“Perbedaan mendasar pada tiap mode yang kami rancang terletak pada kurva akselerasi dimana pada mode sport, motor akan cenderung lebih cepat mencapai kecepatan maksimum,” sambungnya.

Sedangkan pada mode eco tentu baterainya lebih bertahan, karena arus listrik yang disalurkan ke dinamonya tidak sebesar sport. Namun untuk menambahkan daya listrik yang masuk terdapat regenerative breaking saat lepas gas.

Berita Terkait
hitlog-analytic