Motor Kena Santet, Ada Paku Besar Menancap di Gir Mesin

100kpj – Di Indonesia, masih banyak masyarakat yang memercayai hal klenik berkaitan dengan ilmu hitam. Salah satunya, sihir jarak jauh atau sering disebut santet.

Umumnya, serangan santet ditujukan kepada manusia lain dengan alasan tertentu, seperti dendam, kecewa, maupun perasaan iri dan tak senang. Namun, kali ini berbeda, santet justru diarahkan ke sepeda motor, hingga mengakibatkan turun mesin lantaran paku misterius yang menancap di bagian gir.

Fenomena unik tersebut direkam akun bernama Tyo di sebuah grup Facebook Bekakas, atau Begejil Suka Motor Bekas. Diunggahannya itu, termuat suatu gambar yang memerlihatkan bagian dalam mesin sepeda motor, lengkap dengan blok terbuka dan gir yang sudah tertancap paku.

Ajaibnya, paku itu bisa menembus gir yang kedalamannya terbilang lumayan. Bahkan, yang terlihat hanya bagian kepalanya saja. Hampir seluruh tungkainya tertanam menembus lapisan gir yang tebal.

“Semakin menguatkan sugesti bahwa Indonesia negeri para Mage—Magic Damage (kekuatan sihir),” tulis Tyo di laman Facebook pribadinya yang ramai dipenuhi komentar.

Melalui penelusuran 100KPJ di unggahan tersebut, diketahui bahwa motor yang terkena ‘santet’ itu merupakan tunggangan yang akan dipakai untuk membalap. Usut punya usut, paku yang menancap di gir mesin barusan merupakan ulah jahil tak sportif dari peserta balap lain.

Hal itu semakin diperkuat, setelah beberapa warganet turut membagikan pengalaman serupa di kolom komentar gambar.

“Percaya nggak percaya tapi emang nyata mbah. Dulu waktu masih rame dunia racing (drag liar) di Pekalongan, motor temenku sempet kena. Piston set berubah jadi kresek hitam. Kalau dipikir pakai otak mah nggak nyampe. Dari awal setting udah enak, giliran start auto mogok.” tulis Niam.

“Saya juga pernah, waktu itu jadi joki balap temen sendiri. Pas berangkat ke lokasi, motor masih normal. Tapi pas balapan, oper gigi gak bisa. Sampai rumah langsung dibongkar, ternyata ada gulungan rambut di bak kopling,” beber Lugas Prasetyo.

“Sekarang udah masuk era 4.0 mbah, udah digitalisasi istilahnya. Kalau motor kompetisi, hal begitu mah udah biasa. Dulu era 2-tak masih rame, tangki BBM isinya bisa jadi air kembang, padahal di race pertama masih aman,” komentar Asmo.