Home Motor Mobil Klub & Modif Sirkuit Tips & Trik Indeks

Cara Unik Negara-negara Maju Atasi Macet, China Paling Menarik

Kota sepeda di Hoangzhou.
Sumber :

100kpj – Hampir seluruh kota besar di Indonesia memiliki satu masalah yang sama, yakni kemacetan lalu lintas. Beragam cara diupayakan pemerintah, guna menekan populasi kendaraan di suatu wilayah. Mulai dari membangun moda raya publik, hingga mengadakan aturan ganjil-genap.

Cara-cara tersebut boleh dikatakan baik, namun dampaknya belum begitu signifikan. Sebab, berdasarkan data, populasi kendaraan di Indonesia menempati urutan ketiga terbanyak di kawasan Asia.

Sebenarnya, masalah kemacetan jalan bukan hanya dirasakan di kota-kota besar Indonesia. Di wilayah negara lain yang berstatus maju pun, masalah tersebut masih sering ditemukan. Bedanya, terletak di cara penanganan.

Di Stockholm, Swedia, pemerintah membuat aturan ekstrem terkait penggunaan kendaraan di jalan raya, namanya Electronic Road Pricing atau ERP. Jadi, pemilik sepeda motor dan mobil yang melintas di jam-jam operasional, perlu membayar tarif. Konsepnya tak beda jauh dengan jalan tol.

Bedanya, aturan tersebut berlaku untuk seluruh jalan raya yang ada di Stockholm.

Selain kota tersebut, Ibu Kota Inggris, London juga punya cara unik menekan angka kemacetan jalan. Pemerintah kawasan setempat membuat Electronic Journey Planner atau EJP yang membatasi ruang gerak kendaraan di kota tersebut.

Cara kerjanya, EJP memberikan informasi mengenai jalur mana saja yang bisa dilalui mobil, motor, bus, dan sepeda. Sehingga, dapat mengurai tumpukan kendaraan di titik jalan yang sama. Sebab, setiap jenis kendaraan telah memiliki rutenya masing-masing.

Terakhir, dan paling menarik, ada Hangzhou, China, yang memiliki program unik bernama Kota Penuh Sepeda. Di kawasan tersebut, pemerintah menyediakan 67 ribu unit sepeda di tiga ribu titik ramai. Bahkan, tersedia lintasan khusus yang bisa dilalui kendaraan gowes itu menuju terminal transportasi massal, seperti bus maupun kereta api. (Sumber: The Verge, Tripsavvy) (re2)

Berita Terkait
hitlog-analytic