Home Motor Mobil Klub & Modif Sirkuit Tips & Trik Indeks

Sulitnya Jual Motor Listrik di Indonesia

Motor listrik Yamaha.
Sumber :

100kpj – Di Indonesia, polusi udara masih jadi masalah yang belum juga tuntas. Bahkan, di kota besar seperti Jakarta, Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) menunjukan angka yang sangat mengkhawatirkan, dan menjadikan ibu kota sebagai kawasan terpolutif di dunia.

Populasi angkutan pribadi yang membludak ditenggarai menjadi penyebab utama terbentuknya udara kotor di Jakarta. Padahal, kenyataan itu bisa ditangkal, dengan membuat aturan ketat terkait penggunaan kendaraan.

Sebenarnya, pemerintah sudah sejak lama mengimbau masyarakat menggunakan motor listrik. Sebab tunggangan bersuara senyap itu tidak menghasilkan emisi, sehingga diklaim lebih ramah terhadap lingkungan.

Namun, peminat motor listrik di Tanah Air terbilang masih sedikit. Hal ini yang membuat pabrikan roda dua merasa ragu, memasarkan model elektriknya di Indonesia.

Saat ini, baru ada dua pabrikan lokal yang tampak serius menjual motor bertenaga seterum di pasar domestik, yakni Viar dan juga Gesits. Tetapi, keseriusan mereka itu menjadi tak berarti, karena minimnya dukungan dari pemerintah negara.

Fakta tersebut disampaikan langsung oleh Direktur Pemasaran PT Kencana Laju Mandiri (KLM) selaku divisi pemasaran Viar di Indonesia, Yucuanto Susetyo yang menyebut bahwa menjual motor listrik di Indonesia adalah perkara yang sulit dan juga rumit.

"Target pasar motor listrik itu kan mereka yang punya perhatian lebih terhadap lingkungan dan alam sekitar. Kalau hanya perusahaan yang berupaya membangun hal itu, tentu susah. Pemerintah harus terlibat," ungkapnya di ICE BSD, Tangerang Selatan, beberapa waktu lalu.

Selain itu, ia juga mengatakan, proses pengesahan aturan terkait kendaraan berlistrik yang berlarut-larut, membuat banyak perusahaan otomotif yang bermain di segmen elektrik sulit berkembang. Sehingga, mencari untung besar hanyalah sekadar harapan.

"Saat ini, Viar punya motor listrik bernama Q1, penjualannya belum cukup baik, masih kecil. Per bulan hanya sekitar 400 unit. Padahal, seandainya regulasi itu diterbitkan, saya yakin penjualannya akan meningkat tajam," kata dia.

(Laporan: Septian Farhan Nurhuda)

Berita Terkait
hitlog-analytic