Pembangunan Infrastruktur Sinyal Baik untuk Industri Otomotif Nasional
100kpj – Di masa pandemi covid-19 sejak awal tahun 2020 ini. industri otomotif nasional dan dunia memang sempat turun. Namun, Sekjen Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menyatakan saat ini ada upaya untuk bangkit.
Data 10 tahun belakangan volume penjualan dalam negeri rata-rata sudah di atas satu juta dari 2010-2011. Namun, pemilu tahun lalu dan covid-19 tahun ini menyebabkan penjualan turun.
Walau demikian, menariknya adalah rasio kepemilikan mobil dari yang semula 80-87 mobil per seribu penduduk, tahun lalu Indonesia sudah naik 99 mobil per seribu penduduk. Dikatakan, volume penjualan otomotif paling rendah akibat pandemi adalah pada Mei, yakni hanya mampu menjual 3.551 unit, padahal biasanya bisa melakukan penjualan sekitar 90 ribu-100 ribu unit.
"Tapi pada bulan Juni volume penjualan mulai membaik lagi dan sudah mencapai lebih 12 ribu-an unit. Ini merupakan sinyal bagus untuk segera pulih untuk sektor otomotif," kata Kukuh saat dimintai informasi.
Industri otomotif Indonesia di kawasan ASEAN sebenarnya sudah sangat berkembang, sekalipun masih berada di belakang Thailand yang menempati urutan satu dengan munculnya pesaing baru datang dari Vietnam.
Namun, katanya, dengan kebersamaan pemerintah dan swasta yang solid diharapkan industri otomotif nasional bisa tumbuh lebih baik lagi. Hal lain yang ikut mendorong prospek otomotif Indonesia akan berkembang, ungkap Kukuh, adalah pembangunan infrastruktur tetap berjalan walaupun covid-19 belum selesai.
"Pernyataan Presiden Jokowi bahwa sekalipun covid-19 ada, tapi pembangunan infrastruktur tetap jalan, ini merupakan sinyal bagus dari pemerintah untuk industri otomotif nasional," katanya.
Gaikindo menilai terus berjalannya pembangunan infrastruktur akan berimbas pada pemerataan ekonomi di daerah-daerah. Kondisi ini pula yang mengakibatkan penjualan kendaraan bermotor mulai merata di hampir semua daerah dan tidak lagi terpusat di Pulau Jawa.
"Kalau 20 tahun lalu sebesar 80 persen penjualan kendaraan terkonsentrasi di Pulau Jawa, tapi sekarang penjualan di Jawa hanya 40 persen," katanya.
Kukuh mengatakan pula pihaknya ikut mendorong dan mendukung program kendaraan listrik sebagai kendaraan alternatif untuk mengurangi bahan bakar fosil. Meskipun demikian, ia mengakui, masih banyak hal yang harus dibenahi dan dilakukan oleh pemerintah dan swasta agar program kendaraan listrik bisa tumbuh dan berjalan dengan baik dan berjalan lancar.

BBM Naik? Ini Cara Gampang Bikin Motor Kamu Super Irit Tanpa Perlu Ganti Kendaraan Baru!

Oli Murah Rasa Sultan! Ini 3 Oli Matic di Bawah Rp40 Ribu yang Ternyata Setara MPX2

Suara Knalpot Tiba-tiba Berubah dan Berisik? Ternyata Ini Biang Keladinya dan Cara Mengatasinya!

Jangan Salah Langkah! Lebih Baik Ganti Selang Rem atau Master Rem Duluan? Ini Alasannya!

Prabowo Minta Pabrikan Otomotif Kerja Sama Bikin Mobil Indonesia

10 Brand Mobil Paling Diburu Orang RI di Bulan Lalu, BYD Bikin Pusing Pemain Lama

Ini yang Bikin Gaikindo Pede Penjualan Mobil Bisa Tembus 1 Juta Unit Lagi

Mitsubishi Siap Hadirkan Mobil Masa Depan di GJAW 2024

27 Merek Mobil Ramaikan Pameran GJAW 2024, Ada Merek Baru

Berlimpah Fitur Canggih dan Harga Terjangkau MG 4 EV Laku Keras di Indonesia

Mobil Listrik di IIMS 2025 Cuma Rp184 Juta! Ada yang Bisa Disewa Tanpa Beli, Tampilannya Gak Main-ma

Wajib Tahu! Peran Penting Lubang pada Cakram Rem Motor untuk Keselamatan Berkendara

Jalan Tol Jadi Alternatif Perjalanan Jauh, Ini yang Harus Diperhatikan Pengendara

Mobil Toyota di Tambahkan Fitur Penting Untuk Keselamatan Pengendara dan Penumpang
