Home Motor Mobil Klub & Modif Sirkuit Tips & Trik Indeks

Terlibat Skandal Keselamatan, Hari Ini Nasib Daihatsu Gran Max Buatan RI Ditentukan

Uji tes tabrak mobil pikap Daihatsu Gran Max di Jepang

100kpj – Daihatsu Gran Max menjadi salah satu model yang masuk skandal uji keselamatan. Hari ini, Jumat 15 Maret 2024 penentuan nasib Gran Max buatan PT Astra Daihatsu Motor (ADM) tetap di ekspor ke negara tertentu.

Sebelumnya Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, Transportasi dan Pariwisata Jepang sudah memberikan sanksi pada Daihatsu Motor Corporation atas kasus manipulasi hasil uji tabrak Gran Max di Kota Ryuo. 

Daihatsu New Gran Max

Uji tabrak digelar untuk mengevaluasi kinerja keselamatan kendaraan penumpang jika terjadi tabrakan. Daihatsu Gran Max yang menabrak dinding beton dengan kecepatan 50 km per jam, dengan tujuan untuk memverifikasi efektivitas pengembangan kantung udara, dan fungsi sabuk pengaman.

Tes ini dilakukan setelah Daihatsu mengakui penipuan sertifikasi, di mana perusahaan tersebut ditemukan melakukan tes kecurangan untuk menggunakan kantung udara melalui pengatur waktu, bukan melalui sensor benturan.

Pemerintah Jepang sudah menggugurkan sertifikasi uji model kembar mobil tersebut yang meliputi, Toyota TownAce dan Mazda Bongo sehingga ketiganya dilarang diproduksi massal untuk sementara waktu, atau di ekspor.

Imbas skandal ini, ADM ikut diinstruksikan untuk menghentikan pengiriman ketiga model tersebut, terutama ke Jepang. Lalu gimana dengan tujuan ekspor negara lain, dan nasibnya di negeri sakura?

Marketing Director and Corporate Planning & Communication Director PT ADM, Sri Agung Handayani mengatakan, sebanyak 69 negara tidak ada yang menyatakan berhenti menerima model tersebut, hanya Jepang.

“Iya Jepang kan menunggu besok. Kalau tidak salah 15 Maret (keputusannya), karena kita tidak mungkin jalan tanpa surat otorisasi dari negara dia,” ujar Agung di Menteng, Jakarta Pusat saat buka puasa bersama.

Diketahui salah satu kesalahan yang dilakukan Daihatsu saat uji tabrak Gran Max pikap adanya pengaturan airbag. Sementara di Indonesia mobil pengangkut barang itu tidak dilengkapi kantung udara.

Saat disinggung terkait pentingnya airbag pada mobil pengangkut barang tersebut, menurut Agung ADM sebenarnya ingin menerapkan fitur keselamatan itu seperti di negara lain, namun itu tidak jadi perhatian konsumen.

“Tapi konsumennya karena ini retail bisnis kita juga menyesuaikan ke dia kalau Gran max pikup yang penting ada power steering, power window, AC itu adalah kebutuhan utama tiga yang harus dipenuhi di retail bisnis Gran Max,” katanya.

Lebih lanjut dia menjelaskan, jangan melihat kebutuhan konsumen dengan sudut pandang yang kita ketahui selama ini, karena di segmen niaga itu orang memilih Gran Max karena affordable, bahan bakar irit, dan perawatan mudah.

“Supaya lebih clear untuk produksi Daihatsu yang ada di Indonesia tidak ada kaitannya dengan isu yang ada di Jepang karena ketentuan masing-masing otoritas tidak terkait satu sama lain,” sambungnya.

Berita Terkait
hitlog-analytic