Home Motor Mobil Klub & Modif Sirkuit Tips & Trik Indeks

Toyota, Honda, Mitsubishi Tidak Melirik Indonesia Untuk Investasi Mobil Listrik?

Toyota Yaris Cross Hybrid
Sumber :

100kpj – Indonesia berambisi menjadi raja kendaraan listrik di dunia, karena memiliki cadangan nikel terbesar untuk pembuatan baterai. Meski begitu, tidak semua pabrikan melirik untuk mengembangkan mobil listrik di RI.

Bahkan beredar kabar bahwa Mitsubishi, Toyota, Honda, dan Isuzu lebih tertarik berinvestasi di Thailand untuk mengembangkan kendaraan listrik. Seperti disampaikan juru bicara pemerintahnya, Chai Wacharoke.

Mobil listrik Mitsubishi produksi lokal

“Produsen mobil besar Jepang akan berinvestasi 150 miliar baht (setara Rp67 triliun) di Thailand selama 5 tahun ke depan,” ujar Chai dikutip Reuters, Rabu 27 Desember 2023. 

Bahkan orang kepercayaan pemerintahan Thailand itu juga menjabarkan rencana masing-masing merek asal negeri sakura tersebut dalam porsi investasinya, bukan hanya untuk mobil penumpang, namun termasuk truk listrik.

Toyota Motor Corporation, dan Honda Motor Co.,Ltd akan menggelontorkan dana segar masing-masing 50 miliar baht atau setara Rp22 triliun, sedangkan Isuzu 30 miliar baht atau Rp13 triliun, dan Mitsubishi Motors 20 miliar baht setara Rp8 triliun.

Salah satu alasan pabrikan raksasa asal Jepang itu tertarik dengan negeri gajah putih karena menjadi negara kedua setelah Indonesia yang memiliki perekonomian terbesar di Asia Tenggara, dan angka ekspornya menjanjikan.

Sebelumnya menurut Federasi Industri Thailand, ekspor mobil negara tersebut meningkat 43,4 persen di April 2023 dibandingkan bulan yang sama di tahun sebelumnya, yakni menjadi 79.940 ribu unit,

Ekspor mobil buatan Thailand didominasi dari keempat merek Jepang tersebut, tidak heran jika muncul rencana akan investasi besar-besaran di negara terseut untuk kendaraan listrik.

Masih menurut sumber yang sama, negara tersebut akan mengubah peta produksi kendaraannya demi percepatan netralitas karbon dengan sepertiga kendaraan listrik, atau sebesar 2,5 juta unit per tahun pada 2030.

Selain itu dari sisi insentif pemerintah Thailand memberikan keringanan yang menjanjikan untuk kendaraan ramah lingkungan, baik hybrid, listrik berbasis baterai dengan status impor, hingga rakitan lokal.

Bahkan sebelum merek Jepang melirik, jenama asal China sudah lebih dulu menancapkan kuku bisnisnya di negeri gajah putih itu, salah satunya BYD dan Great Wall Motor (GWM) yang sudah berkomitmen berinvestasi 1,44 miliar dollar, atau setara Rp22 triliun.

“Investasi yang dilakukan oleh produsen mobil Jepang akan mendukung kebijakan pemerintah untuk beralih dari kendaraan bermesin pembakaran ke kendaraan listrik,” sambungnya.

Padahal di Indonesia, Mitsubishi, Toyota, Honda menjadi penguasa pasar domestik, namun baru Mitsubishi yang melakukan investasi untuk produksi L100 EV di RI, sedangkan Toyota masih sekadar merakit mobil hybrid, dan Honda masih menahan.

Berita Terkait
hitlog-analytic