Home Motor Mobil Klub & Modif Sirkuit Tips & Trik Indeks

Anggota DPR Protes Harga Kendaraan Listrik Masih Mahal Meski Sudah ada Insentif

Wuling Air ev di KTT G20 Bali
Sumber :

100kpj – Anggota DPR RI Komisi VI Herman Khaeron protes saat rapat dengar pendapat Panja Transisi Energi ke Listrik yang berlangsung bulan ini, beberapa waktu lalu. Videonya itu dibagikan akun Tiktok Fraksi Partai Demokrat.

Insentif yang diberikan pemerintah dianggap belum terlalu menekan harga mobil listrik. Sehingga dia memberikan contoh, bahwa mobil konvensional masih menggoda masyarakat karena secara harga tidak berbeda jauh.

“Turunkan dong itu harga mobil listrik, kalau beli yang Wuling sekarang harganya Rp320 juta, taruhlah dapat diskon dan segala macam jadi Rp300 juta. Lebih baik dia beli Kijang Reborn, sudah bagus dari pada beli Wuling yang kecil,” ujar Herman.

Wuling Air ev, dan Hyundai Ioniq 5 menjadi mobil listrik yang menikmati insentif potongan PPN (Pajak Pertambahan Nilai) sebesar 10 persen, sejak keringanan itu berlaku pada April 2023.

Setelah mendapatkan insentif PPN harga Air ev tipe Long Range dari Rp299,500 juta menjadi Rp273,500 juta, sedangkan tipe Standard Range dari Rp243 juta menjadi Rp22,3 juta on the road (OTR) DKI Jakarta.

Hyundai Ioniq 5 Pemkot Kota Bandung

Sementara Ioniq 5 dari Rp748 juta maka diberikan potongan sebesar Rp74,8 juta untuk tipe Standard Range, sedangkan Siganature Long Range yang dilego Rp859 juta maka potongan harganya mencapai Rp85,9 juta.

“Dari pada beli Bapak Ioniq yang harganya Rp700-800 juta, atau Rp700 juta sudah potong diskon lebih baik beli Fortuner, Mitsubishi kan banyak pilihan,” katanya.

Menurutnya agar masyarakat berlaih dari kendaraan bermesin bahan bakar ke kendaraan listrik berbasis baterai ada banyak pertimbangan.

“Dan itu menjadi kompetitif, dan pilihan konsumen, untuk beralih kepada listrik itu mikir bukan 7 kali lagi, 70 kali karena apa, kita tidak disiapkan tidak disediakan oleh sektor lain,” tuturnya.

Harga motor listrik mahal

“Aneh justru, kita sedang mengalakkan electrifikasi vehicle, tetapi sisi lain kok harganya mahal gitu,” katanya.

Bukan Cuma mobil, menurutnya harga motor listrik juga tergolong tinggi untuk sebagian masyarakat, salah satu contohnya Gesit yang merupakan produk lokal.

Motor listrik Gesits Raya E

“Buatan Indonesia, harganya Rp25 juta. Orang mending beli motor-motor yang yang harganya Rp15-17 juta itu, mereka sudah dapat, sudah mau kemana-mana, bensin masih tersedia di mana-mana gitu,” ungkapnya.

Dua model motor listrik Gesits yang mendapatkan insentif sebesar Rp7 juta. Pertama Gesits G1 yang awalnya dilego Rp28,970 juta sekarang menjadi Rp21,970 juta, dan Gesits Rara dari Rp27,990 juta menjadi Rp20,990 juta.

Tergolong tinggi, atau di atas rata-rata dibandingkan banderol motor bensin di kelas matik 110-125cc besutan brand Jepang. Bahkan untuk mendapatkan keringanan tersebut, syaratnya cukup panjang.

“Ya tidak akan pernah sampai kepada target, kalau kemudian bahwa target-target yang ingin dicapai PLN tetapi juga tidak didukung sektor-sektor lainnya, ungkapkan ini pak. Ungkapkan ini agar kita bisa sampaikan ke pihak lain,” tuturnya.

Berita Terkait
hitlog-analytic