Home Motor Mobil Klub & Modif Sirkuit Tips & Trik Indeks

Esemka Diharap Bukan Namanya Saja yang Nasional, Tapi Daleman Juga

Mobil Esemka Garuda.
Sumber :

100kpj – Kemunculan mobil Esemka di Tanah Air cukup menyita perhatian. Berbagai polemik terus bermunculan, seperti nama perusahaan, foto-foto produk mencuat ke media sosial, sampai sederet pejabat yang masuk dalam proses panjang kemunculannya.

Setelah hal itu terjadi, PT Solo Manufaktur Kreasi (SMK) akhirnya muncul sebagai titik terang nasib Esemka. Perusahaan ini pula yang pernah mendongkrak nama Presiden Jokowi saat menjabat Wali Kota Solo beberapa tahun silam.

Rencananya, PT SMK akan memproduksi massal mobil pertamanya bernama Esemka Bima. Mobil pikap tersebut direncanakan meluncur akhir 2019 ini dengan dua pilihan mesin, yakni bensin 1.200cc dan 1.300cc bertransmisi manual lima percepatan maju, dan satu gigi mundur.

Menurut Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin Alat Transportasi, dan Elektronika (Ilmate) Kemenperin Harjanto, mobil dengan cita rasa nasional, seperti Esemka sudah seharusnya bisa lebih besar kandungan lokalnya. Saat ini , kata dia, mobil dengan kandungan lokal terbesar adalah Low Cost Green Car (LCGC).

"Jadi saya minta kalau bikin mobil ya pakai komponen dalam negeri. Jadi lokal konten bisa ditingkatkan. Kalau kita lihat LCGC sudah sampe 80 persen TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri). Nah itu yang kami sebut sebagai nasional car, brand LCGC itu asing," tuturnya, di Jakarta, Selasa 13 Agustus 2019.

"Nah kebetulan Esemka di Solo ini brand lokal. kami berharap lokal ini jadi national car utuh. Bukan hanya brand-nya tapi lokal kontennya," sambung Harjanto.

Sementara menurut Presiden Direktur PT SMK Eddy Wirajaya pihaknya menegaskan kalau Esemka menggunakan komponen lokal yang cukup banyak. Sebagai contoh pada calon mobil pertamanya, Pikap Bima.

Komponen lokal yang bersarang di pikap tersebut cukup banyak. Sebut saja muklai dari tangki bahan bakar, grill depan, kaca, aki, fuel filter, oli filter, air filter, belt, ban, pelek, jok, bak atau kargo, knalpot, emblem, pelumas, sampai starter assy.

Itu belum termasuk dengan alternator assy, chasis, per daun, radiator, cat, brake shoes, engine mounting, drum brake, shock breaker, dashboard, steer wheel, blok mesin, blok transmisi, ferro casting, dan head linning.

"Informasi selanjutnya tunggu saat launching, doakan saja mudah-mudahan tahun ini. Terkait kandungan lokal kami usahakan semaksimal mungkin dengan industri lokal yang ada kita manfaatkan seekonomis mungkin," ujanya.

   
(Laporan: Jeffry Yanto Sudibyo)

Berita Terkait
hitlog-analytic