Home Motor Mobil Klub & Modif Sirkuit Tips & Trik Indeks

Menperin Waspadai Impor Mobil Listrik yang Membanjiri Indonesia

Mobil Listrik Dicas
Sumber :

100kpj – Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, memperingatkan bahwa Indonesia harus berhati-hati akan serbuan mobil listrik impor. Ini menyusul harga kendaraan ramah lingkungan tersebut yang belum kompetitif.

Saat ini mobil listrik termurah di Indonesia adalah Wuling Air EV, yang dibanderol Rp200 jutaan. Sedangkan mobil-mobil listrik lainnya sudah di atas Rp500 juta hingga lebih dari Rp1 miliar, seperti Hyundai Ioniq 5 dan Toyota bZ4X.

"Harga memang menjadi isu besar terhadap competitiveness dibandingkan dengan mobil-mobil yang berbasis konvensional atau ICE sehingga bagaimana kita bisa memproduksi baterai karena komponen yang termahal masih baterai, komponen lain sebetulnya sama saja di luar baterai," kata Agus dalam rapat kerja bersama Komisi VII DPR, Rabu 7 Desember 2022.

Dengan harga mobil listrik yang mahal, alhasil populasinya jadi bergerak lambat. Sebab, jika menilik penjualan mobil konvensional, yang terlaris adalah mobil-mobil dengan harga sekitar Rp300 jutaan.

Menperin, Agus Gumiwang Kartasasmita (Tengah)

Guna mendongkrak banyaknya kendaraan listrik, Presiden Joko Widodo mengeluarkan Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 2022. Di mana, kendaraan dinas harus kendaraan listrik, walaupun pengadaan ini membebani anggaran pemerintahan.

Agus menjelaskan bahwa pihaknya sudah menyiasati soal harga dengan mengatur pajak yang dibebankan pada mobil listrik. Hal ini diatur dalam Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 28 Tahun 2020 tentang kendaraan listrik keadaan terurai dan terurai tidak lengkap.

"Tentu pemerintah terus-menerus sampai terakhir Inpres 7 tahun 2022 itu tidak lain untuk melakukan percepatan tumbuhnya industri KLBB ini termasuk rezim pajaknya sudah kita atur berdasarkan nilai investasi dari masing-masing perusahaan, itu progresif. itu melalui Permenperin," ujarnya.

Toyota bZ4X

Dia mengatakan Indonesia harus berhati-hati dengan impor mobil-mobil listrik dalam menuju ekosistem kendaraan listrik. Kemenperin ingin tenaga kerja di Indonesia yang tetap diuntungkan.

"Yang kita harus hati-hati, kita juga tidak mau membanjiri pasar Indonesia dengan mobil listrik impor. Kita tidak mau masyarakat Indonesia membayar tenaga kerja di luar negeri, itu yang kita tidak mau," paparnya.

 

Berita Terkait
hitlog-analytic