Orang Indonesia Belum Terbiasa Beli Mobil Via Online
100kpj – Kemajuan zaman membuat transaksi kendaraan jauh lebih mudah. Kini, konsumen bisa melakukan transaksi melalui perangkat digital. Tak perlu ke mana-mana, cukup gerakan jari, bayar, dan voila, tak perlu berlama-lama, produk yang dipesan langsung diantar ke rumah.
Namun, budaya baru tersebut kurang dipakai di Indonesia. Sebab, masyarakat lokal masih lebih senang membeli kendaraan secara langsung. Mungkin sortir awal dilakukan melalui perangkat digital, akan tetapi menjelang transaksi tetap harus melihat unitnya lebih dulu.
Baca juga: Mobil Warna Kuning-Merah-Biru Susah Dijual Kembali, Stigma atau Fakta?
Director of Classified and New Business OLX Indonesia, Agung Iskandar mengatakan, masyarakat Indonesia memang terbiasa dengan prinsip ‘melihat dulu sebelum beli’. Sehingga, transaksi konvensional atau offline masih dominan. Sebab, dirasa jauh lebih aman.
“Pembeli mobil di Indonesia ini memang lebih senang melihat barangnya dulu, baru beli. Jangankan mobil, barang-barang lain yang harganya lebih murah saja biasanya begitu,” ujar Agung kepada saat ditemui di Tangerang, baru-baru ini.
“Bahkan, ada yang transaksi mobil via online, tapi semenit sebelumnya, (konsumen) lihat mobilnya dulu. Mereka mau pastikan kondisinya sesuai harapan,” lanjutnya.
Dia berkesimpulan, konsumen Indonesia belum sepenuhnya siap membeli kendaraan baru atau bekas via daring. Sehingga, menurutnya, masih butuh sedikit waktu untuk memberikan edukasi serta kepercayaan lebih kepada mereka.
“Bisa dibilang begitu (konsumen di Indonesia belum siap transaksi mobil full online). Jadi, masih butuh waktu. Semuanya harus disiapkan bertahap, pelan-pelan dulu,” tegasnya.
Orang Indonesia Terbiasa Nyicip Mobil Sebelum Membelinya
Pengamat otomotif senior dan akademisi ITB, Yannes Pasaribu mengatakan, tantangan yang saat ini dihadapi perusahaan sektor otomotif ketika menjual mobil secara digital ialah pengalaman interaksi antara marketing perusahaan dengan calon konsumen.
Bukan hanya itu, dia juga beranggapan, orang Indonesia terbiasanya ‘menyicip’ kendaraan lebih dulu sebelum benar-benar membelinya.
"Secara daring ini paling hanya bisa memberikan informasi-informasi yang sifatnya visual. Tapi, orang naik mobil tetap mau ada in-touch, test driver misalnya, untuk memastikan kendaraan itu cocok atau tidak untuk dia,” tuturnya.
Meski demikian, hal tersebut hanya perkara waktu. Yannes meyakini, tak lama lagi masyarakat Indonesia bisa lebih terbiasa dengan transaksi via online.
"(Saat ini) sudah menuju optimal. Karena sebenarnya enggak secepat itu orang bisa beradaptasi terhadap sesuatu yang baru," kata Yannes.

Rahasia Ampuh Bersihkan Kaca Spion Mobil dari Jamur Tebal Tanpa Ribet! Cek Triknya!

Rahasia Mobil Tetap Wangi Berbulan-bulan Tanpa Harus Beli Pengharum Gantung yang Cepat Habis

Fitur yang Melimpah Bikin Harga Jual Mitsubishi New Xpander Tetap Tinggi

Tak Sekedar Mewah, Mitsubishi New Xpander Cross Makin Nyaman dan Aman

Sebelum Terjun ke Dunia Kerja, Brand Perkakas Ini Transfer Ilmu ke Pelajar SMK

Biar Tak Bingung, Ini Cara Hitung Opsen Pajak Kendaran yang Berlaku di 2025

Komunitas Toyota Corolla Altis Rayakan Ulang Tahun ke-13

Bakal Kena PPN 12 Persen, Ini Motor dan Mobil yang Masuk Kategori Mewah

Kata Bos Pertamina soal Tudingan BBM Pertamax Bikin Mobil-mobil Rusak

Hyundai Siap Meluncurkan Mobil Listrik Baru di Akhir Tahun Ini

Jalan Tol Jadi Alternatif Perjalanan Jauh, Ini yang Harus Diperhatikan Pengendara

Komitmen Kenyamanan Pelanggan, PT Hyundai Motors Indonesia Perbaharui Software mobil

Fitur Terbaru Smart Hybrid Vehicle by Suzuki, Tools Pintar yang Buat Berkendara Semakin Nyaman

Mobil Toyota di Tambahkan Fitur Penting Untuk Keselamatan Pengendara dan Penumpang
