Home Motor Mobil Klub & Modif Sirkuit Tips & Trik Indeks

Perjuangan Moeldoko Bikin Bus Listrik MAB, Belajar Hingga ke China

Bus listrik MAB
Sumber :

100kpj –  PT Mobil Anak Bangsa atau MAB saat ini konsen dalam membangun bus listrik. Kepala Staf Presiden, Jenderal TNI (Purn) Moeldoko sebagai inisiator MAB menceritakan bagaimana terciptanya bus untuk masyarakat itu.

“Tanpa memikirkan membuat perusahaan, waktu itu saya mulai memberanikan diri membuat bus listrik pada 2016-2017. Saya tentara , mana mengerti buat barang-barang begitu,” ujar dalam ajang IIMS Hybrid 2021, Minggu 25 April 2021.

Moeldoko pada 2012 sudah melihat bahwa baterai lithium atau baterai listrik adalah masa depan. Maka itu, dia pun mengajak koleganya dari BPPT dan ITB menuju China untuk melihat produksi baterai hingga mobil listrik.

Moeldoko

"Melalui sebuah perdebatan yang panjang, akhirnya teman saya yang dari Tiongkok mau bekerja sama dengan saya. Setelah itu saya mengirimkan tim berpuluh-puluh kali ke Tiongkok untuk belajar. Dan Alhamdulillah semua berjalan dengan baik," lanjutnya.

Ketua Perkumpulan Industri Kendaraan Listrik Indonesia (PERIKLINDO) ini mengungkapkan saat membuat prototipe memakai sasis dari Mercedes-Benz. Hingga dilakukan terus pembangunannya.

Bus generasi kedua ini dibuat low entry dengan bodi monokok, dan langsung diuji jarak jauh dengan rute Jakarta-Surabaya pulang pergi. Pengujian pun dinilai berhasil dan tak ada masalah pada mekanikal maupun elektrikal.

Pada tahun 2019 MAB meluncurkan bus listrik antar kota dan yang menjadi kustomer pertama MAB adalah perusahaan dari Jepang, Mitsui. Menurut Moeldoko bus tersebut cukup canggih karena sudah dibekali liquid cooling system.

Diklaim olehnya bus listrik MAB bisa melaju dengan kecepatan 100 km/jam. Bahkan, bisa juga melaju dengan kecepatan 130 km/jam dengan jarak tempuh kurang lebih 200 km.

“Pada 2019, kami meluncurkan bus listrik antarkota dan yang menjadi konsumen pertama adalah perusahaan dari Jepang, Mitsui. Mobil listrik Indonesia, yang beli justru orang Jepang pertama kali, dan sekarang digunakan di PLTU Paiton. Bisa melaju 130 kilometer per jam, dengan jarak tempuh kurang lebih 200 km,” paparnya.

Berita Terkait
hitlog-analytic