100KPJ

Mobil Esemka Bima Jadi Kendaraan Operasional TNI, Memang Kuat?

Share :

100kpj – Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara berencana membeli mobil Esemka, untuk kegiatan operasional mereka. Namun, apakah mobil keluaran PT Solo Kreasi Manufaktur yang berada di Boyolali, Jawa Tengah, itu mumpuni?

Seperti dilansir situs resmi TNI AU, mobil Esemka yang dipesan adalah pikap Bima. Mobil nantinya dibeli melalui Induk Koperasi Angkatan Udara atau Inkopau.

Jumlah mobil yang dibeli sebanyak 35 unit, dengan model Esemka Bima berkapasitas mesin 1.300cc. Mobil akan digunakan untuk mobilitas Skadron Udara dan Skadron Teknik di sisi udara, baik itu operasional di hanggar, apron, taxiway, maupun landas pacu.



Baca Juga: Jadi Kendaraan Operasional, TNI Borong Puluhan Unit Esemka Bima

Kepala Staf Angkatan Udara, Marsekal TNI Yuyu Sutisna, mengatakan, TNI AU membutuhkan kendaraan dinas yang bisa dikerahkan sewaktu-waktu, dalam mendukung pergerakan di sekitar landasan.

“Nantinya, kendaraan akan dicat dengan warna kuning dan stripe hitam, sebagai ciri kendaraan yang dapat dioperasikan di sekitar landasan oleh Depohar 50,” ujarnya.

Namun yang menjadi pertanyaan, apakah mobil Esemka Bima sudah benar-benar teruji kuat dan andal. Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto, saja mengatakan, Esemka dianggap belum memenuhi kriteria sebagai produk andalan Indonesia.



Sebab, merek mobil itu diklaim masih pemula. Itu sebabnya, mereka tidak dipamerkan di ajang Hannover Messe 2020. Anggota komisi V DPR RI yang membidangi transportasi, Bambang Haryo Soekartono, mempertanyakan keputusan TNI AU.

“Kita belum tahu secara pasti, mobil itu produk yang berkualitas atau tidak. Data itu harusnya dibuka ke publik. Apalagi jika digunakan oleh TNI AU, harus andal dulu. Kalau tidak, mereka akan menemui masalah,” ujarnya kepada VIVA.

Share :
Berita Terkait