Faktor lain yang membuat konsumen berpikir dua kali adalah kekhawatiran terkait perawatan.
Dibandingkan CVT konvensional yang perawatannya dikenal mudah dan terjangkau, teknologi YECVT yang lebih kompleks dan bergantung pada komponen elektronik menimbulkan ketakutan akan biaya servis yang mahal.
Kerusakan pada sistem elektronik dapat memerlukan biaya perbaikan minimal Rp3 juta, dan perawatannya masih harus dilakukan di bengkel resmi yang biayanya jauh lebih tinggi.
Teknologi YECVT juga membuat segmentasi pasar Yamaha menjadi tidak jelas.
Aerox Turbo menjadi terlalu mahal untuk anak muda, sedangkan NMAX Turbo dengan fitur yang terlalu rumit tidak cocok untuk penggunaan sehari-hari oleh pekerja kantoran.
Akibatnya, pangsa pasar yang tadinya kuat menjadi kabur.
Inovasi YECVT dianggap terlalu cepat untuk pasar Indonesia yang unik.