100kpj – Menurut para ahli, oli gardan atau oli transmisi motor matic tidak memengaruhi performa mesin atau tarikan motor.
Fungsi oli ini adalah melumasi rasio gigi yang terletak di bagian belakang motor, bukan di mesin.
Oleh karena itu, penggunaan merek apa pun tidak akan memberikan perbedaan signifikan pada tarikan motor yang dirasakan oleh pengendara.
Perbedaan utama antara merek oli gardan adalah pada tingkat keausan rasio gigi. Oli dengan kualitas lebih baik akan membantu menjaga rasio gigi lebih awet.
Pentingnya Rutin Ganti Oli Gardan dan Bahaya Jika Boco
Para ahli merekomendasikan penggantian oli gardan setiap 6.000 hingga 8.000 kilometer.
Cara mudah mengingatnya adalah dengan mengganti oli gardan setiap 3-4 kali penggantian oli mesin. Hal ini penting untuk mencegah kebocoran.
Jika terjadi kebocoran dan oli gardan berkurang, rasio gigi bisa rusak. Biaya perbaikan rasio gigi sangat mahal, bahkan bisa mencapai Rp700.000 hingga Rp800.000, lebih mahal dari biaya turun mesin.
Saat memilih oli gardan, tidak perlu terpaku pada merek yang mahal. Hampir semua merek oli gardan dinilai memiliki kualitas yang baik, asalkan diganti secara rutin.
Para ahli bahkan menyebutkan bahwa oli gardan dari produsen oli murni (seperti Shell, Jumbo, dan Federal) cenderung lebih baik daripada merek pabrikan motor (seperti AHM) karena diproduksi oleh perusahaan yang memang fokus di bidang pelumasan.
Kekentalan Oli Gardan Jadi Kunci Penting
Salah satu faktor penting yang bisa dijadikan pertimbangan saat memilih oli gardan adalah kekentalan.
Oli yang lebih kental sering kali dianggap lebih baik dalam melumasi rasio gigi. Kekentalan oli ditunjukkan oleh kode SAE.
Contohnya, oli Jumbo memiliki kekentalan SAE 80/90 yang terbilang kental, sementara beberapa merek lain memiliki kekentalan 10W-30.
Menariknya, para ahli juga menyebutkan bahwa oli gardan dan oli mesin bisa saling menggantikan karena memiliki kekentalan yang mirip, asalkan fungsi utamanya, yaitu melumasi gigi, tetap terpenuhi.*