100kpj – Motor yang dalam kondisi langsam (idle) terasa normal dan tidak ada gejala brebet memang seringkali mengecoh.
Keluhan justru muncul saat motor digunakan di jalan, terutama saat melewati jalan yang tidak rata atau ketika motor membawa beban berlebih.
Gejala brebet mendadak muncul, motor seperti kehilangan tenaga, namun anehnya bisa kembali normal sesaat kemudian.
Saat motor digeber dalam posisi standar dua, tidak ada keluhan sama sekali, menunjukkan bahwa masalahnya bukan pada mesin secara keseluruhan.
Setelah dilakukan pembongkaran bodi, teknisi tersebut langsung menemukan akar masalahnya pada tutup busi atau kop busi.
Terlihat bekas lem yang mengering pada bagian tersebut. Saat digerakkan, terdengar bunyi "pretek pretek" dari dalam.
Fenomena ini menjelaskan mengapa motor brebet saat melaju di jalan tidak rata.
Guncangan pada motor menyebabkan kop busi ikut bergerak, mengganggu sambungan api ke busi.
Ketika motor dalam kondisi diam atau melaju di jalan rata, kop busi tidak banyak bergerak, sehingga motor tidak brebet.
Setelah kop busi dibongkar, terungkaplah kondisi yang memprihatinkan di dalamnya. Bagian dalam kop busi telah berkapur dan korosi parah.
Kondisi ini membuat kop busi tidak lagi bisa mengunci sempurna pada busi.
Seharusnya, saat dipasang, kop busi akan mengunci dengan bunyi "krok" dan sulit dilepas.
Namun, akibat kerusakan internal, terjadi kerenggangan yang menyebabkan percikan api tidak stabil, menghasilkan suara "kretek kretek" layaknya api yang tidak menempel sempurna.
Masalah utama ada pada pengunci internal kop busi yang sudah hancur dan berkarat.
Teknisi menyarankan untuk mengganti kop busi dengan yang baru, bahkan jika harus menggunakan copotan dari merek motor lain yang sesuai.
Pemasangan yang benar adalah dengan memutar kop busi ke kanan hingga mengunci kuat pada kabel, memastikan koneksi yang aman dan tidak mudah lepas.
Memahami gejala dan letak masalah umum pada motor matic dapat menghemat waktu dan biaya perbaikan Anda.*