100kpj – Saat melihat motor 2-tak beroperasi, terutama ketika digeber di jalan, asap putih yang keluar dari knalpot memang tak jarang mengganggu.
Namun, perlu diketahui bahwa asap putih ini sebenarnya adalah hal yang wajar dan bahkan menjadi indikasi bahwa mesin memiliki pelumasan yang baik.
Untuk memahami fenomena ini, kita perlu melihat bagaimana mesin 2-tak bekerja.
Meskipun prinsip dasar pembakaran (masuknya udara dan bensin, kompresi, pembakaran, dan pembuangan) mirip dengan mesin 4-tak, mekanisme prosesnya sangat berbeda.
Mesin 4-tak menyelesaikan keempat proses tersebut dalam empat kali gerakan piston, sedangkan mesin 2-tak mampu menuntaskan semuanya hanya dalam dua kali gerakan piston.
Keunikan mesin 2-tak terletak pada keterlibatan bagian bawah piston dalam proses pembakaran.
Ruang di atas piston disebut ruang bakar, tempat campuran udara dan bensin dikompresi.
Sementara itu, ruang di bawah piston dikenal sebagai ruang engkol, yang juga berisi campuran udara dan bensin dari intake.
Ketika piston bergerak ke bawah, campuran udara dan bensin di ruang engkol akan terdorong ke ruang bakar melalui saluran transfer. Bersamaan dengan itu, saat piston bergerak ke atas, campuran udara dan bensin di ruang bakar dikompresi.
Pada saat yang sama, volume ruang engkol membesar, memungkinkan campuran udara dan bensin baru dari intake manifold masuk mengisi ruang engkol.
Ketika piston mencapai titik paling atas, busi akan memicu pembakaran campuran udara dan bensin yang telah dikompresi, mendorong piston kembali turun. Proses inilah yang terus berulang dalam siklus kerja mesin 2-tak.
Lantas, dari mana asap putih itu berasal? Di dalam ruang engkol, terdapat mekanisme poros engkol yang membutuhkan pelumasan. Selain campuran udara dan bensin, ruang engkol juga mengandung oli.
Saat piston bergerak ke bawah, tidak hanya udara dan bensin yang terdorong, tetapi sebagian kecil oli juga ikut terdorong ke ruang bakar.
Oli inilah yang kemudian ikut terbakar bersama campuran bensin dan udara, menghasilkan asap berwarna putih.
Proses terbakarnya oli ini merupakan hal yang normal pada mesin 2-tak. Bahkan, oli yang ikut terbakar ini menjadi tanda bahwa sirkulasi oli di dalam mesin berlangsung dengan baik.
Jika motor 2-tak tidak mengeluarkan asap putih, justru bisa jadi sirkulasi olinya terganggu atau bahkan olinya habis.
Inilah alasan mengapa semua motor 2-tak memiliki oli samping, yang berfungsi sebagai cadangan oli di ruang engkol dan perlu diperiksa secara berkala.
Sayangnya, meskipun normal, asap putih yang dihasilkan mesin 2-tak ini menjadi pemicu "kepunahan" jenis motor ini.
Asap putih dianggap sebagai polusi dan tidak ramah lingkungan, sehingga sulit bagi motor 2-tak untuk lolos standar emisi yang semakin ketat.
Upaya yang bisa dilakukan hanyalah mengurangi produksi asap putih, namun tidak sepenuhnya menghilangkan kendala emisi.*