100kpj – Secara intuitif, mengganti knalpot yang hanya mengubah jalur gas buang seharusnya tidak memengaruhi konsumsi bensin karena tidak mengutak-atik inti mesin.
Akan tetapi, ternyata aliran gas buang memiliki peran signifikan dalam efisiensi bahan bakar. Kunci penjelasannya terletak pada fenomena "valve overlapping" dalam mesin.
Mengapa Knalpot Racing Bisa Bikin Boros?
Valve overlapping adalah kondisi di mana katup buang dan katup hisap terbuka bersamaan pada akhir langkah buang, sebelum katup buang tertutup rapat dan katup hisap mulai terbuka.
Tujuannya adalah untuk memungkinkan lebih banyak campuran udara dan bensin masuk ke ruang bakar pada putaran mesin tinggi.
Namun, kondisi ini juga membuka celah bagi campuran udara dan bensin yang baru untuk ikut keluar terbawa gas buang.
Di sinilah fungsi knalpot berperan, yaitu untuk menahan agar campuran tersebut tidak ikut terbuang.
Perbedaan desain antara knalpot standar dan knalpot racing menjadi penyebab utama masalah ini.
Knalpot standar umumnya memiliki muffler dengan jalur gas buang yang berkelok-kelok, menciptakan sedikit hambatan yang menahan gas buang.
Hambatan ini secara efektif mencegah campuran udara dan bensin yang baru ikut terbuang saat overlapping, sehingga pembakaran menjadi lebih efisien.
Sebaliknya, knalpot racing didesain dengan leher yang lebih besar dan aliran gas buang yang cenderung lurus dengan peredam tipis, menghasilkan aliran gas buang yang lebih "plong" atau tanpa hambatan.
Meskipun ini dapat meringankan kerja piston, pada saat overlapping, gas buang yang terlalu plong justru memungkinkan sebagian kecil campuran udara dan bensin ikut keluar.
Fenomena ini dapat terlihat dari letupan api yang sering muncul dari knalpot racing saat digeber pada putaran tinggi, menandakan adanya pembakaran yang tidak sempurna di luar ruang bakar.
Inilah salah satu alasan mengapa knalpot racing berpotensi meningkatkan konsumsi bensin.
Faktor Psikologis Ikut Berperan
Selain faktor teknis, aspek psikologis juga turut memengaruhi. Suara knalpot racing yang menggelegar seringkali memicu pemilik motor untuk sering "menggeber" atau memacu kendaraannya.
Semakin sering motor digeber, semakin sering pula proses pembakaran terjadi, dan secara otomatis, konsumsi bahan bakar pun akan meningkat.
Dengan demikian, penggunaan knalpot racing memang dapat membuat konsumsi bensin sedikit lebih boros, baik karena faktor teknis terkait aliran gas buang dan valve overlapping, maupun karena faktor psikologis yang mendorong pengendara untuk lebih sering memacu kendaraannya.*