100kpj – Oli adalah material semi-sintetis yang berfungsi sebagai pelapis antarlogam yang bergesekan di dalam mesin.
Ilustrasinya, saat piston bergerak naik turun dalam silinder, oli membentuk lapisan pelindung sehingga kedua komponen tersebut tidak bergesekan langsung, meskipun sama-sama terbuat dari logam.
Ini mencegah timbulnya percikan api dan keausan dini. Oleh karena itu, oli harus memiliki kemampuan untuk masuk dan melekat pada celah-celah super sempit.
Viskositas Oli: Kunci Perlindungan Optimal
Kemampuan oli melumasi celah sempit sangat dipengaruhi oleh viskositas atau kekentalannya. Semakin encer oli, semakin mudah ia masuk ke celah-celah kecil.
Namun, oli yang terlalu encer juga memiliki kelemahan, yaitu lebih mudah menguap.
Oleh karena itu, pemilihan viskositas oli harus disesuaikan dengan kondisi mesin.
Standar kekentalan oli umumnya diukur menggunakan kode SAE (Society of Automotive Engineers), di mana nilai yang lebih rendah menunjukkan oli yang lebih encer.
Pilihan Oli Berdasarkan Usia Mesin
Klasifikasi oli berdasarkan usia mesin menjadi panduan penting dalam memilih pelumas yang tepat:
1. Mesin Baru (Usia < 3 Tahun): Oli Encer adalah Pilihan Tepat.
- Mesin baru memiliki celah komponen yang sangat sempit, sehingga membutuhkan oli encer untuk melumasi seluruh bagian secara efektif.
- Seal pada mesin baru juga masih rapat, mampu menahan uap oli agar tidak bocor.
- Contoh rekomendasi oli untuk mesin baru adalah 5W-20 atau 10W-30.
- Penggunaan oli kental pada mesin baru justru tidak akan optimal karena oli sulit menjangkau celah sempit, menyebabkan beberapa bagian mesin tidak terlumasi.
2. Mesin Tua (Usia > 5 Tahun atau Jarak Tempuh > 50.000 KM): Oli Lebih Kental Jadi Solusi.
- Seiring bertambahnya usia, celah-celah komponen mesin akan melebar. Oli kental dapat membantu merapatkan celah ini, mengurangi kebisingan mesin.
- Oli kental juga cenderung lebih hemat karena tidak mudah masuk ke ruang bakar melalui celah ring piston yang mulai longgar.
- Jika menggunakan oli encer pada mesin tua, pelumasan memang bagus, tetapi mesin bisa menjadi lebih berisik akibat celah komponen yang renggang dan oli pun sering cepat habis.
- Contoh rekomendasi oli untuk mesin tua adalah 10W-40 atau 20W-40.
Penting: Perhitungan ini berlaku untuk mesin yang masih original. Jika blok silinder dan piston sudah diganti, perhitungan usia mesin dimulai dari awal lagi.
Memilih oli motor yang tepat adalah investasi untuk menjaga performa dan usia pakai mesin.
Sebelum membeli oli, pastikan Anda mengetahui usia dan kondisi mesin motor Anda.
Pemahaman yang benar tentang viskositas dan rekomendasi oli sesuai umur mesin akan mencegah kerusakan dan memastikan perlindungan optimal.*