100kpj – Seringkali, pemilik motor mengabaikan perawatan rutin CVT, dan ini bisa jadi pemicu permasalahan performa CVT.
Jangan kaget kalau setelah setahun lebih tidak diservis, permasalahan performa CVT mulai muncul, meskipun motor jarang dipakai.
Padahal, menjaga kondisi CVT sangat penting untuk menghindari permasalahan performa CVT di kemudian hari.
Motor yang jarang digunakan pun tak luput dari potensi permasalahan performa CVT jika abai perawatan.
Mengatasi permasalahan performa CVT ini perlu perhatian khusus.
Penyebab & Gejala Permasalahan Performa CVT
Setelah dibongkar, meskipun tidak ada keluhan signifikan, CVT seringkali menunjukkan penumpukan kotoran dari keausan v-belt. Bagian bos roller di puli depan juga sering kering pelumasnya.
Ini adalah pemicu utama permasalahan performa CVT karena bisa merusak komponen.
Motor yang sering dipanaskan tapi jarang dipakai juga bisa menimbulkan permasalahan performa CVT di puli depan.
Solusi Mengatasi Permasalahan Performa CVT
Dilansir dari akun YouTube Rumput Teki, untuk mengembalikan performa optimal dan menghindari permasalahan performa CVT, lakukan langkah ini:
Bersihkan Menyeluruh: Buang semua kotoran dan sisa gemuk lama dari komponen CVT.
Lumasi Bos Roller: Beri sedikit gemuk pada bos roller di puli depan, pastikan merata dan tidak berlebihan.
Pasang Roller dengan Benar: Posisikan bagian tebal roller melawan arah jarum jam.
Periksa & Ganti V-Belt (Jika Perlu): Ganti v-belt jika sudah retak atau aus parah.
Bersihkan Kampas Ganda: Hilangkan tumpukan kotoran hitam pada kampas ganda.
Perawatan rutin CVT, minimal setahun sekali atau setiap 2.000-4.000 km, sangat penting untuk mencegah permasalahan performa CVT.
Setelah servis, motor mungkin terasa sedikit loyo di awal, ini normal karena komponen masih "menyesuaikan" dan akan kembali optimal setelah beberapa hari pemakaian.*