100kpj – Kiprok motor panas sering jadi keluhan pengguna motor harian.
Banyak yang mengira kondisi ini berbahaya, padahal tak selalu begitu.
Kiprok memang bekerja keras saat mesin menyala, apalagi saat lampu menyala terus, seperti pada sistem full wave DC.
Fungsi utama kiprok adalah menstabilkan tegangan dan mengisi daya aki.
Saat mesin menyala terus, terutama dalam perjalanan jauh, suhu kiprok bisa mencapai 50 derajat Celsius.
Itu wajar. Yang perlu dikhawatirkan justru ketika kiprok tetap dingin atau suhu melebihi 80 derajat dan membuat soket meleleh.
Kiprok mulai hangat setelah beberapa menit mesin menyala.
Bahkan dalam waktu kurang dari 5 menit, suhu bisa mencapai 48 derajat.
Itu berarti kiprok sedang menjalankan fungsinya dengan normal.
Berikut ini langkah pengecekan suhu kiprok motor:
1. Siapkan alat ukur suhu
- Gunakan thermogun untuk cek suhu secara akurat.
2. Nyalakan motor dalam kondisi normal
- Pastikan lampu utama menyala agar beban listrik bekerja maksimal.
3. Amati kenaikan suhu tiap menit
- Cek suhu kiprok dari awal mesin menyala hingga 5–10 menit.
4. Catat batas suhu aman
- Selama suhu di bawah 60 derajat dan voltase tidak melebihi 15 volt, kiprok masih aman.
5. Perhatikan soket dan kabel
- Jika ada tanda meleleh atau terbakar, segera periksa sistem pengisian.
Tips tambahan:
• Pasang voltmeter di dashboard motor untuk memantau tegangan secara real-time.
• Jangan panik jika kiprok panas tapi tidak meleleh atau menyebabkan overcharge.
Kiprok yang terasa panas bukan berarti rusak. Selama suhu tak ekstrem dan sistem kelistrikan normal, kiprok masih bekerja baik.
Hindari langsung menyimpulkan kerusakan hanya karena suhu naik.
Dengan memahami karakteristik kiprok dan memantau voltase, pengendara bisa lebih tenang dan tahu kapan harus waspada.
Selalu rawat kelistrikan motor agar tetap stabil dan awet digunakan.