100kpj – Radiator pada Honda Vario generasi lama sering mengalami kebocoran, terutama setelah menempuh perjalanan jauh.
Salah satu gejala umum adalah air radiator yang tumpah hingga membasahi area mesin, bodi bagian dalam, bahkan sampai ke bagasi.
Bercak-bercak air masih terlihat di berbagai sisi, menandakan adanya rembesan radiator yang cukup parah.
Setelah dilakukan pemeriksaan, kebocoran ditemukan berasal dari bagian bodi radiator yang mengalami retakan.
Selain itu, terdapat bekas air mengalir di sekitar selang dan sambungan bawah radiator, yang menunjukkan potensi kerusakan di beberapa titik sekaligus.
Dilansir dari akun YouTube Rumput Teki, salah satu ciri radiator sudah melemah adalah bagian plastiknya mulai melar dan tidak lagi bisa menahan tekanan panas secara optimal.
Penyebab utama kerusakan ini antara lain:
- Usia radiator yang sudah tua dan material plastik yang mulai rapuh.
- Sambungan selang radiator yang patah karena getaran dan panas berulang.
- Retakan kecil yang menyebar dan sulit terlihat tanpa pemeriksaan detail.
- Tutup radiator yang sudah tidak mampu mengatur tekanan dengan baik.
- Kondisi ini menyebabkan air radiator keluar terus-menerus dan volume air menurun drastis, bahkan tanpa penguapan.
Bila dibiarkan, hal ini bisa menyebabkan mesin overheat dan menimbulkan kerusakan yang lebih besar.
Solusi penanganan yang direkomendasikan antara lain:
1. Lakukan pemeriksaan pada seluruh bagian radiator, termasuk sambungan dan tutupnya.
2. Ganti radiator apabila ditemukan retakan atau kebocoran, terutama jika kerusakan terjadi pada bagian bodi utama.
3. Hindari perbaikan darurat menggunakan lem plastik atau sealant karena sifatnya hanya sementara dan mudah rusak kembali.
4. Pastikan air radiator selalu terisi penuh dan gunakan coolant sesuai spesifikasi untuk menjaga suhu kerja mesin tetap stabil.
5. Periksa komponen tambahan seperti filter pendingin dan jalur air agar tidak tersumbat oleh kotoran atau kerak.
Radiator mungkin terlihat sebagai komponen kecil, tetapi perannya sangat krusial dalam menjaga kestabilan suhu mesin.
Motor yang digunakan secara intensif atau dalam kondisi cuaca panas lebih rentan mengalami masalah pada sistem pendingin ini.*