Tapi sisi negatifnya, karena oli langsung bersentuhan dengan bagian panas mesin, warnanya jadi lebih cepat cokelat meskipun volumenya masih cukup.
Nah, buat sobat semua, disarankan tetap ganti oli secara rutin, maksimal tiap 2.000 kilometer, meskipun di buku manual tertulis 4.000 km.
Dan satu lagi, sebaiknya isi oli dengan kapasitas 700–750 ml, bukan 650 ml seperti standar pabrik.
Soalnya kalau diisi 650 ml, oli hanya sedikit menempel di stik pengukur.
Bedanya cuma sekitar seribu rupiah, tapi manfaatnya jauh lebih besar.
Sisanya bisa disimpan atau dipakai untuk ganti oli gardan.
Ingat ya, kalau oli jarang diganti, efeknya bukan cuma ke mesin, tapi bisa merembet ke CVT dan bikin pusing dua kali lipat.