100kpj – Sob, masih merasa mesin panas berlebihan walaupun sudah mengganti komponen mesin sesuai standar?
Awalnya wajar, karena komponen masih dalam masa penyesuaian (spanning), tapi kalau mesin dengan panas berlebih, ada kemungkinan lain yang jadi penyebab.
Diliput 100KPJ dari YouTube @rumputteki, penyebab mesin yang panas ini adalah penggunaan roller yang terlalu ringan.
Roller ringan memang bikin RPM tinggi, apalagi saat posisi netral, dan ini bikin mesin cepat panas.
Solusinya? Kembalikan semua ke standar.
Roller bawaan motor harus dipasang lagi, karena komponen seperti roller, per CVT, v-belt, dan rumah roller dirancang bekerja seimbang.
Kalau satu saja tidak standar, bisa mengganggu keseluruhan sistem dan bahkan mempercepat kerusakan mesin.
Jadi, setelah proses bongkar mesin atau ganti seher, sebaiknya semua dikembalikan ke kondisi standar terlebih dahulu.
Termasuk knalpot dan filter udara, jangan pakai yang modifikasi dulu, supaya bisa tahu performa dasarnya sudah stabil atau belum.
Selanjutnya, penting juga untuk mengecek sirkulasi oli setelah mesin menyala sekitar 10 menit.
Pastikan oli mengalir normal dan kondisi klep juga disesuaikan ulang, karena sirkulasi oli sebelum dan sesudah hidupkan mesin pasti berbeda.
Radiator pun tak kalah penting, pastikan tidak ada gelembung udara saat mesin panas, karena itu bisa jadi tanda adanya kebocoran atau masalah di sistem pendinginan.
Tutup radiator juga harus dalam kondisi bagus dan rapat agar sistem tertutup sempurna.
Intinya, setelah turun mesin atau ganti komponen besar seperti seher, kembalikan semua ke standar dulu.
Roller, per CVT, knalpot, filter, semuanya.
Setelah motor terasa stabil, tenaga kembali mulus, dan suara mesin halus, barulah boleh mulai oprek kembali sesuai kebutuhan.
Jangan lupa juga ganti oli lagi setelah sekitar 1 bulan atau 1000 km pemakaian pertama, karena sisa-sisa kotoran dari proses bongkar mesin biasanya masih tersisa di filter oli.
Semoga informasi mengenai solusi mesin motor yang panas ini bermanfaat untuk Sobat KPJ.*