100KPJ

Kenapa Knalpot Bobokan Sering "Ngempos"? Ini 3 Alasan Utama Dibanding Knalpot Aftermarket!

Share :

100kpj – Dalam dunia modifikasi kendaraan, knalpot sering menjadi pilihan utama untuk meningkatkan performa atau sekadar tampilan.

Namun, tidak semua modifikasi knalpot memberikan hasil yang diinginkan.

Mari kita ulas tiga poin penting yang menjelaskan mengapa knalpot bobokan kerap mengecewakan dibandingkan produk aftermarket yang sudah teruji.

Alasan Knalpot Bobokan Kerap "Ngempos"

Berikut adalah tiga poin utama yang menjelaskan mengapa knalpot bobokan cenderung "ngempos":

1. Kualitas Produksi dan Riset (R&D) yang Berbeda

- Knalpot Bobokan

Proses pembuatannya seringkali asal-asal saja atau hanya meniru tanpa data yang jelas.

Tidak semua bengkel kustom memiliki pengalaman atau pengetahuan teknis yang cukup untuk merancang knalpot yang sesuai dengan karakteristik mesin motor.

Mereka mungkin hanya berfokus pada suara besar tanpa mempertimbangkan performa.

- Knalpot Aftermarket

Produk ini melalui proses Riset dan Pengembangan (R&D) yang ketat.

Produsen melakukan riset mendalam, uji coba berulang (trial and error), dan memiliki data spesifik untuk memastikan knalpot yang dihasilkan sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik motor.

Ini menjamin performa yang optimal dan bukan sekadar suara. Tentu, perlu diingat bahwa ada juga merek aftermarket yang tidak jelas kualitasnya.

 

2. Perbedaan Material yang Digunakan

- Knalpot Bobokan

Umumnya, material yang digunakan adalah besi, meskipun ada beberapa yang mulai beralih ke stainless steel.

Namun, penggunaan stainless steel pada knalpot bobokan masih terbatas karena lebih sulit dalam proses pengelasan.

- Knalpot Aftermarket

Kebanyakan knalpot aftermarket menggunakan material stainless steel yang lebih ringan, tahan karat, dan memiliki kualitas yang lebih baik.

Beberapa merek bahkan memproduksi knalpot dengan bahan titanium yang sangat ringan namun harganya jauh lebih mahal.

Meskipun ada stainless steel dengan berbagai tingkatan kualitas, secara umum material aftermarket jauh lebih unggul dibanding knalpot bobokan.

 

 

3. Karakteristik Knalpot yang Tidak Jelas

- Knalpot Bobokan

Karena tidak ada data dan riset yang jelas, knalpot bobokan cenderung memiliki karakteristik performa yang tidak menentu.

Kebanyakan hanya fokus pada suara yang bising tanpa memberikan peningkatan tenaga yang signifikan, justru seringkali menyebabkan ngempos.

- Knalpot Aftermarket

Knalpot aftermarket dirancang dengan karakteristik yang spesifik, umumnya dibagi menjadi dua tipe: akselerasi (untuk tarikan awal yang kuat) atau top speed (untuk kecepatan puncak yang tinggi).

Dengan data yang jelas, pengguna bisa memilih knalpot yang sesuai dengan kebutuhan motornya, sehingga jarang terjadi ngempos kecuali jika salah membeli tipe knalpot.

Berdasarkan penjelasan di atas, tidak mengherankan jika knalpot aftermarket lebih direkomendasikan dibandingkan knalpot bobokan, terutama untuk penggunaan harian maupun performa.

Kualitas produksi, material, dan karakter yang jelas membuat knalpot aftermarket mampu memberikan performa yang optimal dan sesuai harapan.

Pengalaman penulis sendiri menggunakan knalpot aftermarket RPD pada XMAX yang sudah bore up 300 cc menunjukkan performa yang sangat memuaskan, bahkan untuk kebutuhan touring dan lintasan.*

Share :
Berita Terkait