100KPJ

Jangan Sembarangan Setting Knalpot Racing, Ini Pengaruhnya Pada Sistem Injeksi dan Mode Mesin!

Share :

100kpj – Sob, penggunaan knalpot racing pada Honda Vario memang sering bikin motor terasa sedikit lebih bertenaga.

Ini karena karakter knalpot racing yang punya aliran gas buang lebih lancar (free flow) dibanding knalpot standar.

Tapi meskipun tenaganya naik, banyak pengguna kurang paham soal dampak knalpot racing terhadap sistem injeksi dan pengaturan mode mesin.

Dikutip 100KPJ dari Youtube @rumputteki, salah satu kesalahan yang cukup sering terjadi adalah membiarkan setting injeksi tetap standar, atau malah mengganti ke “mode 2” tanpa benar-benar tahu fungsinya.

Banyak yang mengira mode di ECM (Electronic Control Module) bisa dipilih sesuka hati, padahal kenyataannya tiap mode udah dirancang sesuai dengan kondisi lingkungan, khususnya ketinggian tempat motor digunakan.

Secara umum, ECU Vario punya 4 mode berdasarkan ketinggian wilayah:

Mode 1 untuk dataran rendah,

Mode 2 untuk wilayah menengah,

Mode 3 dan 4 lebih cocok buat daerah tinggi, biasanya di negara dengan musim dingin atau pegunungan ekstrem.

Di Indonesia sendiri, yang iklimnya tropis dan perbedaan ketinggiannya nggak terlalu ekstrem, sebenarnya cukup pakai mode 1 atau 2 saja.

Jadi, kalau ganti knalpot lalu langsung ubah mode, itu justru bisa bikin sistem injeksi salah membaca kondisi, dan malah bikin campuran bahan bakar dan udara jadi nggak ideal.

Kalau memang mau ubah mode, sebaiknya lakukan dengan prosedur yang benar, yaitu reset ECM dulu.

Prosesnya dilakukan lewat jumper di DLC (diagnostic link connector) dan harus perhatikan kedipan lampu indikator buat masuk ke mode yang sesuai.

Tapi perlu dicatat juga, nggak semua motor bisa bebas ganti mode, tergantung kondisi sensor dan pembacaan dari TPS (Throttle Position Sensor).

Contohnya, saat dicoba pakai mode 2, mesin malah brebet. Mode 3 bikin performa makin buruk. Ini nunjukin kalau pengaturan mode memang nggak bisa asal ubah.

Solusinya? Balik lagi ke mode 1, yang paling cocok dengan mayoritas wilayah di Indonesia.

Memang, knalpot racing bisa bikin aliran gas buang lebih lancar, tapi juga ada risiko campuran udara dan bahan bakar jadi terlalu kering (lean).

Kalau ditambah lagi dengan modifikasi lain seperti CVT, risiko kerusakan mesin jadi lebih tinggi.

Makanya, kalau ingin modifikasi sekaligus tetap aman, ada beberapa solusi yang bisa dipertimbangkan.

Yang paling sederhana adalah pakai open looper, alat yang mengubah nilai tahanan di sensor O2 supaya debit bahan bakar bertambah. Ini cara paling murah, walau nggak mengatur bagian pengapian.

Kalau ingin lebih maksimal, bisa pertimbangkan remap ECU. Sekarang biayanya udah terjangkau, bahkan di beberapa kota besar ada promo mulai dari Rp250 ribuan. Kelebihan remap, selain atur bahan bakar, juga bisa optimalkan pengapian.

Kesimpulannya, ganti knalpot jadi racing boleh-boleh saja kalau tujuannya buat nambah tenaga.

Tapi harus dibarengi dengan penyesuaian sistem injeksi yang tepat. Kalau asal ganti mode tanpa paham fungsinya, justru bisa bikin performa turun dan komponen cepat rusak.

Jadi, pahami dulu, baru modifikasi knalpot racing dengan bijak.

Semoga informasi ini bermanfaat buat Sobat KPJ pengguna Honda Vario yang pengen upgrade performa motor tanpa mengorbankan ketahanan mesinnya.*

Share :
Berita Terkait