100kpj – Perdebatan mengenai penanganan busi motor yang terendam banjir memang sering kita dengar.
Ada yang beranggapan busi motor wajib ganti demi keamanan, ada pula yang berpendapat cukup dikeringkan.
Mari simak penjelasan lebih lanjut untuk memahami kondisi busi motor setelah bersentuhan dengan air banjir.
Busi Kena Banjir: Cukup Keringkan atau Perlu Ganti Baru?
Informasi yang beredar menyebutkan bahwa tidak semua busi yang terkena banjir harus langsung diganti.
Penanganannya sangat tergantung pada seberapa parah air masuk ke dalam mesin.
Berikut adalah beberapa skenario dan penanganannya:
Air Hanya Mengenai Busi Saat Mesin Mati
Jika air hanya mengenai bagian luar busi atau masuk sedikit ke area busi saat mesin motor dalam kondisi mati, biasanya busi masih aman.
Cukup dikeringkan secara menyeluruh, motor Anda kemungkinan besar bisa menyala kembali seperti biasa.
Air Masuk ke Ruang Bakar
Kondisi ini jauh lebih serius. Apabila air sudah berhasil masuk hingga ke ruang bakar, risiko busi berkarat menjadi sangat tinggi.
Karat pada busi dapat menyebabkan motor sulit menyala atau bahkan tidak bisa menyala sama sekali.
Dalam kasus ini, membersihkan saja mungkin tidak cukup efektif.
Perdebatan "Ganti vs. Bersihkan"
Banyak mekanik atau pemilik motor yang menyarankan untuk langsung mengganti busi jika terkena banjir, demi keamanan dan performa optimal.
Namun, di sisi lain, mengganti busi setiap kali motor terendam banjir tentu akan membebani pengeluaran. Ini yang menjadi dilema bagi sebagian pengendara.
Melihat penjelasan di atas, keputusan untuk membersihkan atau mengganti busi motor setelah terkena banjir memang tidak sesederhana itu.
Penting untuk memahami kondisi masuknya air dan mempertimbangkan risiko jangka panjang.
Bagaimana menurut Sobat KPJ, apakah busi yang terkena banjir cukup dibersihkan atau lebih baik langsung diganti?*