100kpj – Sob, stang motor yang terasa goyang saat dikendarai bisa menjadi tanda adanya masalah serius pada bagian depan kendaraan.
Ketidaknyamanan saat memegang stang bisa muncul secara tiba-tiba tanpa disadari penyebab pastinya.
Banyak pengendara mengira goyangan stang hanya disebabkan oleh ban, padahal bisa berasal dari komponen lain yang berkaitan langsung dengan stang.
Dikutip 100KPJ dari @rumputteki, motor Honda Vario 110 LED dengan keluhan utama pada bagian stang yang terasa goyang dan tidak nyaman saat dikendarai.
Masalah stang ini sering kali disebabkan oleh beberapa faktor, seperti beban yang tidak merata, kondisi ban yang sudah aus atau bergelombang, serta autec roda depan kanan dan kiri yang kedalamannya berbeda.
Namun, penyebab terbesar dari stang yang goyang biasanya adalah dari bagian ban depan, terutama jika terasa seperti “tangga” saat motor hendak berhenti.
Selain itu, masalah stang ini, perlu mengecek laher roda, terutama laher atas dan bawah. Jika laker mulai seret saat motor digerakkan, kemungkinan besar sudah aus.
Tapi yang paling sering menjadi penyebab stang terasa seperti "naik perahu" atau "ular-ular" saat dikendarai adalah setelan komstir yang terlalu kencang atau tidak presisi.
Cara mengecek komstir cukup mudah. Angkat roda depan, lalu gerakkan stang ke kiri dan kanan.
Bila stang terasa berat di tengah atau tersendat saat melewati posisi lurus, kemungkinan besar komstir terlalu kencang atau sudah aus.
Untuk memperbaikinya, perlu membuka semua cover depan karena pada motor Vario LED, akses ke komstir tidak bisa langsung. Perlu melakukan penyetelan ulang agar stang kembali stabil.
Penyetelan komstir di bagian stang dilakukan dengan cara melonggarkan mur penyetel komstir bagian bawah terlebih dahulu, agar mur atas bisa dikendurkan.
Posisi komstir harus tepat,tidak terlalu kencang, tidak juga terlalu longgar. Setelah menemukan titik “pas”, biasanya dilakukan pengencangan perlahan dengan teknik “per blok” dari sisi hexagonal mur, sesuai feeling agar stang kembali normal.
Setelah itu, mur atas kembali dikencangkan untuk mengunci posisi komstir. Jangan lupa cek kembali, apakah stang sudah bebas bergerak tanpa seret atau oblak.
Jika saat stang dipantulkan masih terasa berat di tengah, atau justru ada jedakan (jedok) saat melewati jalan tidak rata, bisa jadi komstir sudah aus dan perlu diganti, bukan hanya disetel.
Jika komstir terlalu longgar, efeknya adalah stang memang terasa ringan, tapi saat direm bisa muncul suara “jeduk” dari area depan.
Jadi, setelan yang pas harus dicapai dengan keseimbangan antara kenyamanan dan keamanan. Bila perlu, lakukan penyesuaian stang sedikit demi sedikit hingga mendapatkan rasa kemudi yang ideal.
Demikian, semoga bermanfaat untuk Sobat KPJ, ya...*