100kpj – Sob, putusnya V-belt sering terjadi tiba-tiba tanpa gejala yang jelas, tapi sebenarnya ada dua ciri awal yang bisa dikenali lebih dini.
Meski tampak sepele, tanda-tanda V-belt ini bisa memberi petunjuk bahwa sistem CVT mulai bermasalah.
Dikutip 100KPJ dari Channel Youtube @rumputteki, umur pakai V-belt secara umum berada di kisaran 24.000 km, meskipun dalam praktiknya bisa sangat bervariasi.
Ada yang mampu bertahan hingga 70.000 km, tapi tak jarang juga V-belt sudah putus di belasan ribu kilometer.
Kualitas V-belt memang sangat ditentukan oleh harga dan bahan pembuatnya, namun ada trik dan perawatan tertentu yang bisa dilakukan untuk memperpanjang masa pakainya melebihi angka rata-rata tersebut.
Perawatan sistem CVT secara menyeluruh adalah kunci agar seluruh komponen di dalamnya, termasuk V-belt tetap awet dan performa motor tetap terjaga.
Mobilitas harian dan suhu mesin yang tinggi juga mempercepat keausan, sehingga menjaga kebersihan dan memastikan komponen CVT tetap dalam kondisi prima adalah langkah pencegahan V-belt cepat putus.
Kerusakan pada komponen CVT sering kali jadi penyebab utama V-belt cepat aus dan putus. Dua penyumbang terbesar dari masalah ini adalah:
Puli belakang yang sudah gojak (aus), biasanya diawali dari kebocoran seal puli, pelumas mengering, lalu terjadi gesekan berlebih antara puli. Jika dibiarkan, V-belt bisa habis hanya dalam waktu dua bulan.
Rumah roller yang gojak, kondisi ini menyebabkan tekanan dari puli depan ke V-belt menjadi tidak merata. Akibatnya, bisa terlihat adanya retakan pada sisi V-belt.
Ketika tenaga motor terasa menurun atau muncul suara berisik di putaran RPM tertentu, itu bisa menjadi tanda bahwa ada komponen CVT yang bermasalah dan mulai memengaruhi kerja V-belt.
Sayangnya, gejala V-belt akan putus sering kali tidak terlihat secara langsung, tanda-tandanya samar dan sulit dikenali.
Meski begitu, kondisi umum motor seperti kebersihan mesin, kebocoran oli, shock absorber yang bocor, atau kampas rem yang aus bisa memberi gambaran kasar tentang kesehatan sistem CVT, termasuk kondisi V-belt.
Hal ini menjadi sangat penting terutama saat membeli motor second, karena sering kali ditemukan kondisi mesin yang sebenarnya tidak lagi layak jalan.
Demikian, semoga bermanfaat untuk Sobat KPJ.*