100kpj – Penggunaan cairan anti bocor pada ban tubeless memang populer sebagai langkah pencegahan saat berkendara.
Namun, tahukah Sobat KPJ bahwa penggunaan jangka panjang cairan anti bocor ini justru bisa menimbulkan masalah baru?
Penggunaan cairan anti bocor pada ban tubeless dalam waktu lama ternyata dapat menyebabkan cairan tersebut mengeras.
Akibatnya, pentil ban bisa tersumbat oleh gumpalan cairan ini. Dampaknya sangat terasa saat Anda hendak mengisi angin ban, namun udara justru tidak bisa masuk karena pentil yang mampet.
Solusinya? Anda terpaksa harus mengganti pentil ban.
Meskipun biaya penggantiannya relatif kecil, tentu saja hal ini sangat merepotkan dan membuang waktu.
Ban Susah Dicopot, Bongkar Pakai Mesin!
Masalah yang lebih serius bisa timbul jika cairan anti bocor sudah mengering total di dalam ban. Ban akan menjadi sulit sekali dicopot dari pelek.
Bahkan, dalam kondisi terparah, proses pelepasan ban harus menggunakan mesin bongkar ban khusus agar tidak merusak komponen lainnya.
Tentu saja, ini akan menambah biaya dan kerumitan yang tidak perlu.
Solusi Terbaik: Rutin Cek Ban dan Rawat Manual
Lantas, apa solusi terbaik untuk menjaga ban tetap prima dan aman dari kebocoran?
Para ahli menyarankan untuk lebih rutin melakukan pengecekan tekanan angin ban secara manual.
Selain itu, perawatan ban secara berkala juga jauh lebih disarankan daripada mengandalkan cairan anti bocor dalam jangka waktu yang lama.
Dengan perawatan yang tepat, risiko ban bocor bisa diminimalisir tanpa harus menghadapi potensi masalah akibat cairan tubeless yang mengeras.