100kpj – Fanbelt motor matic menjadi salah satu komponen vital yang sering diabaikan, terutama oleh pengguna yang suka akselerasi tinggi.
Padahal, umur pakainya terbatas. Bila performa motor terasa berat di awal tarikan atau top speed tak seperti biasanya, bisa jadi fanbelt sudah waktunya diganti.
Kondisi ini sering dikira akibat puli atau roller, padahal bisa jadi sumbernya dari fanbelt yang mulai aus.
Banyak pengendara hanya menunggu fanbelt putus untuk mengganti.
Padahal, kerusakan fanbelt terjadi bertahap: mulai dari melar, lalu retak-retak, hingga akhirnya putus.
Gejala awal seperti tarikan gas terasa tertunda atau suara mesin lebih kasar saat digeber jadi tanda penting.
Jika fanbelt terus dipaksa dalam kondisi rusak, performa motor menurun drastis dan berisiko tinggi saat digunakan berkendara jauh atau touring.
Fanbelt idealnya diganti setiap 20.000 KM, terutama bagi yang suka ngebut dan akselerasi cepat.
Bila motor terasa berat di awal atau top speed turun, segera cek kilometer dan kondisi fanbelt.
Berikut tutorial singkat ganti fanbelt motor matic:
1. Siapkan alat dan spare part fanbelt baru.
2. Lepas cover CVT dengan hati-hati.
3. Cek kondisi roller, puli, dan kampas ganda.
4. Lepaskan fanbelt lama, lalu pasang fanbelt baru.
5. Pasang kembali cover CVT dan pastikan rapat.
6. Nyalakan mesin dan cek suara, pastikan tidak ada bunyi aneh.
Beberapa bahan yang perlu disiapkan:
- Fanbelt baru: pastikan sesuai tipe motor.
- Kunci T dan kunci pas: untuk membuka cover CVT.
- Lap bersih: untuk membersihkan debu dan kotoran dalam CVT.
- Sarung tangan: menjaga tangan tetap bersih dan aman.
Jangan tunggu motor mogok di jalan baru sadar fanbelt bermasalah. Perawatan rutin bisa selamatkan performa dan kantong.
Kalau kamu suka touring atau kebut-kebutan, cek rutin fanbelt itu wajib.
Jangan sampai perjalanan terganggu karena fanbelt putus di tengah jalan.