100kpj – Menggunakan minyak goreng sebagai pelumas motor memang terdengar unik, bahkan lucu bagi sebagian orang.
Namun, eksperimen semacam ini justru bisa berujung petaka pada kendaraan.
Di balik rasa penasaran itu, tersembunyi potensi kerusakan mesin yang fatal dan biaya perbaikan yang tidak sedikit.
Kenapa? Karena meski minyak goreng sama-sama berbentuk cairan licin, secara teknis ia tak punya kandungan pelindung yang dibutuhkan mesin motor.
Jadi oli motor tidak bisa digantikan dengan minyak goreng.
Minyak goreng memang terbuat dari bahan nabati dan bisa disebut sebagai base oil, tapi fungsinya hanya sebatas pelumas dapur.
Tidak ada zat aditif di dalamnya untuk mencegah gesekan antar logam mesin.
Akibatnya, gesekan yang seharusnya diminimalisir justru terjadi besar-besaran.
Mesin kasar, suara jadi berisik, dan parahnya bisa sampai turun mesin.
Jangan heran kalau bearing, noken as, hingga piston rusak permanen.
Beberapa orang tetap nekat bereksperimen. Ada yang mencampur minyak goreng dengan oli murah seperti Mesran.
Hasilnya? Bukannya hemat, malah bikin kualitas oli turun drastis. Mesin tetap tidak terlindungi, bahkan seperti memakai oli bekas.
Bahan-bahan eksperimen seperti ini biasanya terdiri dari:
- Minyak goreng: Pelumas dapur tanpa aditif.
- Oli Mesran: Oli murah dengan perlindungan dasar.
- Aditif campuran: Bahan tambahan yang belum tentu cocok.
Langkah-langkah yang sering dilakukan (dan sebaiknya dihindari):
1. Menuangkan minyak goreng ke wadah.
2. Mencampur dengan oli motor setengah takaran.
3. Menambahkan zat aditif atau cairan lain.
4. Mengocok atau mencampur semua bahan jadi satu.
5. Mengisi campuran itu ke dalam mesin motor.
Alih-alih hemat, cara ini justru lebih mahal. Bayangkan kalau setelah dua jam mesin rusak dan harus turun mesin, biayanya bisa lebih dari harga motor bekas.
Jadi, buat kamu yang suka eksperimen, lebih baik pakai oli asli meskipun murah.
Sekarang sudah banyak oli berkualitas dengan harga di bawah Rp50 ribu. Akselerasi enak, mesin aman.
Daripada menyiksa motor dengan tutorial merepotkan diri, mending rawat kendaraan dengan cara yang masuk akal.
Mesin sehat, dompet pun tetap aman.