100kpj – V-belt motor perlu diganti berdasarkan usia motor, keausan, dan performa kendaraan yangt menurun. Umumnya, mengganti v-belt pada motor diganti setiap kurang lebih 15.000 kilometer atau sekitar pemakaian 2 sampai 3 tahun.
V-belt pada motor berperan untuk mengirimkan tenanga dari mesin ke komponen lain di sebuah kendaraan. V-belt sebagai penghubung antara puli yang menggerakkan komponen seperti kompresor AC, alternator, power steering, dan lainnya.
Jika kondisi motor masih ngedrop walaupun sudah ganti v-belt, artinya masih ada kendala lain yang perlu diperiksa lebih telaten.
Dilansir 100KPJ dari Rumput Teki Channel pada 08 Mei 2025, penyebab tenaga masih ngedrop setelah ganti v-belt adalah terletak pada per CVT.
V-belt baru cenderung ada minyak di sekelilingnya, membuat tarikan menjadi slip.
V-belt baru yang licin dan kondisi puli depan yang mulai gerong, ini menjadi penyebab kurangnya tenaga karena v-belt mudah bergerak ke arah luar. Tapi, puli ini masih layak digunakan hingga ganti v-belt selanjutnya.
Adapun per VCT yang lebih keras mampu menahan pergerakan v-belt keluar di puli depan.
Cara mengatasi masalah tenaga yang masih ngedrop walaupun sudah ganti v-belt adalah dengan mengulur per CVT. Per CVT standar 10 cm bisa diulur sampai 14 cm, dengan cara ditarik sekuat tenaga secara perlahan, hati-hati, telaten, dan menyeluruh. Usahakan penarikan per CVT dengan merata sisi-sisinya, agar tidak meleyot-meleyot nantinya.
Jika sudah mengganti v-belt, tidak perlu mengganti per CVT yang dipunya, apalagi mengganti roller. Roller ringan itu mengubah tenaga, sedangkan per CVT dapat menambah tenaga.
Mengulur per CVT tidak menimbulkan efek negatif untuk motor standar. Walaupun per akan melemah, tetapi tetap lebih panjang dibanding ukuran awal. Per CVT yang lebih panjang akan memberi dorongan lebih kuat pada puli belakang, sehingga perputaran v-belt membuat motor lebih responsif.
Perlunya mengukur per CVT setiap ganti v-belt agar tenaga tidak ngedrop, dan motor Anda pasti akan bertenaga kembali seperti semula.