100KPJ

Tips Memilih Wiper Mobil, dan Tanda-tanda Harus Ganti saat Musim Hujan

Share :

Keempat ketika karet sudah keras, maka saat wiper dinyalakan gerakannya bakal tersendat. Bahkan bilah wiper bisa patah akibat terlalu sulit bergerak. Serupa dengan ciri-ciri lainnya, sapuan wiper tidak akan maksimal sehingga mengganggu pandangan, dan membuat kaca mobil rusak kalau didiamkan. 

Di pasaran wiper mobil yang beredar ada dua jenis, yakni blade dan frameless. Biasanya mobil keluaran di bawah Rp300 juta masih menggunakan wiper jenis blade. Bentuknya seperti tangkai dengan kerangka besi.

karet pada wiper jenis blade hanya ada di sisi dalam, dan bahannya tipis. Namun untuk mobil kelas premium umumnya menggunakan jenis frameless, di mana semua bagiannya sudah terbuat dari bahan karet dan lebih tebal.

Kedua jenis wiper tersebut memiliki kekurangan dan kelebihan. Model frameless karena semuanya terbuat dari bahan karet, ketika sudah tidak lentur lagi otomatis karetnya mengeras. Dan itu berdampak pada daya sekanya yang berkurang.

Bahkan jika karetnya sudah mengeras ketika komponen tersebut bekerja ada suara dan getaran. Sedangkan model blade meski karetnya sudah tidak lentur daya sekanya masih lebih baik karena masih ada tekanan dari tangkai besi sebagai kerangkanya. 

“Kalau lebih awet frameless atau blade tergantung penggunannya. Kalau karet model frameless daya lenturnya berkurang, saat menyeka air cendrung bergetar (berisik),” ujar Diler Technical Support PT Toyota Astra Motor Didi Ahadi kepada 100KPJ.

Menurutnya, wiper model blade tidak akan bergetar dan masih normal daya seka airnya meski karet sudah tidak lentur. Namun jika karetnya sudah menipis atau sobek, akan berisik juga karena ada gesekan antara besi dan kaca, dan itu dapat mengores kaca.

Share :
Berita Terkait