100KPJ

Keseruan Adu Cepat Main Tanah Motor Modif di Sekepal Aspal

Share :

100kpj –Sejak pertama kali digelar di Sirkuit Krukut pada medio Maret 2019, Event TNTcup sudah langsung menyedot perhatian penggemar motor trail dan kustom di Jakarta dan sekitarnnya. Ketika itu setidaknya 300-an bikers turut hadir dari berbagai wilayah di seputaran Jabodetabek.

Bahkan, tidak sedikit yang turut hadir dari Lampung, Bogor, Sukabumi, Cianjur, Bandung, Yogyakarta, Solo, Semarang, Malang, dan Bali. Kehadiran TNTcup cukup menarik perhatian banyak biker, karena itu pada perhelatan kali pertama TNTcup diikuti oleh berbagai genre, mulai dari kelas minibike (monkey), mesin tidur (bebek, dan motor mesin tidur), mesih berdiri (sport), Chopper, hingga kelas Big Bor (motor di atas 250cc.

TNTcup sendiri tercetus dari obrolan santai para pencinta Dirtbike, di antaranya Ade Habibie, Galih Axial, dan Sinyo Sadewa. Hasil obrolan mereka tercetuslah ide membuat balapan suka-suka bertajuk Tea and Toast Cup atawa TNTcup.

Kini, kolaborasi bersama Sekepal Aspal x TNTcup kembali digelar pada Minggu 4 Agustus 2019. TNTcup ini digelar bersamaan dengan penyelenggaraan Sekepal Aspal Indonesia Motor Exhibition (SAIME) 2019 di Lingkar Indy Bintaro Sektor 7, Tangerang Selatan.

Setidaknya ada 200-an motor kustom dari berbagai genre turut serta dalam lintasan balap non amatir memperebutkan tropi dari TNTcup berupa Cangkir Teh Kaleng. Gelaran TNTcup kali ini bertajuk “Main Tanah”.

“TNTcup semata ajang berbagi tawa, keringat, dan hiruk-pikuk deru knalpot yang pekak. Demi ikhtiar merayakan hidup di tengah kota yang blangsak,” ujar salah satu penggagas TNTcup, Sinyo Sadewa.

Pada gelaran kali ini, TNTcup menampilkan kelas Monkey (motor mini), Mesin Tidur, Mesin Berdiri, Bigbor, Chopper, dan Kelas Khusus Ducati Scrambler. Main Tanah TNTcup x SAIME boleh dibilang menjadi oase para pencinta dirtbike di Jakarta dan sekitarnya yang tidak memiliki motor dengan spesifikasi trail.

Di Main Tanah-nya TNTcup, semua motor dari berbagai genre dapat turut serta main tanah, dengan syarat harus dimodifikasi laiknya sebuah motor bergenre dirtbike.

“Semua jenis motor bisa ikutan, sesuai dengan kelas yang ada. Tapi gak boleh motor orisinilan, harus dimodif seperti motor-motor dirtbike, tanpa vender, tanpa lampu atau kaca spion yang mudah pecah belah, Intinya yang menentukan bisa atau tidaknya ikut balapan, tergantung Scrut Comitee yang menentukan regulasinya,” ujar Galih Axial penggagas TNTcup.

Meskipun menjadi ajang balap yang menarik ratusan bikers, pencinta roda dua, dan pembalap amatiran, TNTcup tidak menjanjikan hadiah apapun, ajang ini hanya menjadi ajang yang seru dan menggembirakan bagi motor kustom enthusiast.

Share :
Berita Terkait