100KPJ

Menang Lawan Filipina, Tekno Tuner Belum Bisa Kalahkan Air Non Thailand, Salah Joki?

Share :

100kpj - Tekno Tuner HS menjadi perwakilan Indonesia dalam ajang drag race jalur pribadi di Chang International Circuit, Buriram untuk melawan dua negara sekaligus, yaitu bengkel asal Filipina, dan Thailand.

“Karena di Thailand tidak banyak bengkel yang membuat motor spesifikasinya sama dengan Tekno Tuner, salah satunya Air Noon. Kemudian ada ide gila kalau sekalian melawan Filipina mau enggak? Saya bilang mau,” ujar Ergus perwakilan Tekno Tuner dikutip dari Youtube The Sinathrya, Senin 26 Desember 2022.

Pertandingan tersebut berlangsung dua hari, pertama pada 24 Desember 2022, Tekno Tuner HS lebih dulu melawan perwakilan bengkel ternama asal Filipina, yaitu Ainnonburi dengan jarak 600 meter.

Tidak diketahui jumlah taruhannya, namun yang menarik dalam laga pertama itu Tekno Tuner menggunakan pembalap, alias joki dari Thailand bernama Ebon. Sedangkan yang menunggangi motor besutan Ainnonburi adalah Beng Bunho.

Disiarkan langsung di channel Youtube Darius Sinathrya, bengkel motor asal Jakarta itu berhasil memenangi pertandingan tersebut, Ebon melesat bagaikan peluru, saat memasuki gigi atas motor drag berbasis Kawasaki Ninja 150 dua tak itu sangat cepat.

Padahal saat start, Ebon agak sedikit tertinggal dari Beng Bunho. Namun memasuki pertengahan jalan, hingga akhir Tekno Tuner berhasil finis lebih dulu dengan catatan waktu 14.864 detik, dan Ainnonburi hanya 17.445 detik, artinya Beng Bunho cukup jauh tertinggal.

Atas kemenangan tersebut, masyarakat Tanah Air, khususnya pecinta balap lurus sangat berharap besar pada laga kedua, Tekno Tuner bisa unggul melawan Air Nonthaburi yang merupakan bengkel racing ternama asal Thailand.

Pertemuan kedua bengkel yang jago bikin motor drag Kawasaki Ninja 150 dua tak itu berjalan cukup sengit. Tekno Tuner mengandalkan Ryan Mee sebagai jokinya, dan Air Non ditunggangi Beng Bunho atau pembalap yang sama saat membesut bengkel Filipina.

Sebelum race berlangsung, Ryan Mee mencoba lintasan terlebih dahulu, sempat terlihat ada sedikit kendala saat memasuki gigi atas, atau diawal dia melakukan gaya superman, atau tengkurap di atas motor.

Dalam pertandingan kali ini dibuat dua kali pertemuan. Pada race pertama, Beng Bunho unggul atau finis lebih dulu dengan catatan waktu 21.672 detik, sedangkan Ryan Mee 21.789 detik, secara kasat mata tertinggal sekitar dua motor.

Di awal start pembalap asal negeri gajah putih itu sudah lebih unggul, tanpa selip motor melaju lebih cepat dari lawannya. Ninja drag garapan Tekno Tuner yang dikenal menusuk di atas, atau lebih cepat di gigi akhir ternyata belum bisa menyaingi Air Non.

Sementara pada putaran kedua, selisihnya lebih tipis, dari awal motor berjalan persaingan sangat sengit tidak ada jeda keduanya jalan berdampingan. Detik-detik memasuki garis finis, Beng Bunho sampai lebih dulu dengan waktu 21.692 detik, selisih tipis dari Ryan Mee 21.711 detik.

Laga kedua dengan jumlah taruhan 1,5 juta baht atau setara Rp600 jutaan itu menganut jarak 1.000 meter dengan peraturan pembalap harus bergaya superman saat memasuki gigi 5.

Sebagian warganet yang menyaksikan siaran langsung drag race itu menyalahkan Ryan Mee yang belum menguasai lintasan dengan aspal campuran rubber tersebut, serta kalah tehnik dari Beng Bunho.

Diketahui, Ryan Mee menggeluti ajang balap lurus sudah 14 tahun, sejak usianya masih remaja. Tapi, ada juga yang menyebut, kekalahan Tekno Tuner akibat praktik curang Air Non yang mengakali spesifikasi motor, salah satunya ukuran karburator.

Share :
Berita Terkait