100kpj – Pembalap asal Belanda keturunan Jawa Timur, Bo Bendsneyder terlihat tidak puas ketika balapan di Moto2 Austria jilid pertama, yang diselenggarakan pada pekan lalu, 8 Agustus 2021.
Pembalap yang membela tim Pertamina Mandalika SAG Team ini terlihat seperti tak mampu bersaing dengan para pembalap di rombongan depan, pembalap yang digaji dari sponsor tim yang mayoritas BUMN ini, hanya mampu bertarung dengan pembalap yang berada di belakang.
Situasi lebih parah ketika memasuki fase penting. Setelah kualifikasi melelahkan, di mana Bendsneyder berakhir di peringkat ke-22, ia malah turun satu tangga kala balapan.
Bo, seperti kesulitan untuk mendapatkan pace terbaik. Buktinya dia tak bisa beranjak lebih jauh dan mendarat di urutan ke-23, meski ada beberapa lawan di depan yang crash. Catatan waktunya terpaut 38 detik dari Marco Bezzecchi, yang meraih podium pertama pada seri tersebut.
Bendsneyder tentu saja kesal dengan pencapaiannya di sirkuit Spielberg. Apalagi kinerja rekan setimnya Thomas Luthi, yang biasa tertinggal darinya, tampak jauh lebih menjanjikan.
Kerja keras tim menemukan setelah yang pas tak membuahkan hasil sesuai harapan. “Itu adalah akhir pekan yang sulit. Kami mencoba melakukan banyak eksperimen, tapi itu tidak berhasil,” ucapnya.
Tapi pembalap yang punya nomor start 64 ini tidak patah semangat, melihat kegagalan di Austria pekan lalu Bendsneyder justru malah lebih bersemangat.
Karena dia ingin membuktikan jika seri selanjutnya di sirkuit yang sama, dia mampu meraih hasil yang lebih baik.
“Beruntung, kami masih punya kesempatan lain di trek yang sama akhir pekan depan dan kami dapat lanjut bekerja untuk sebuah solusi. Itu berlaku bagi tim, tapi juga saya sendiri. Kami dapat belajar dari balapan ini sehingga akhirnya jadi lebih kuat, itu tujuan untuk akhir pekan depan,” pungkas Bo Bendsneyder,
Baca juga: Penalti Bikin Pembalap Keturunan Jawa Timur ini Kesulitan di Belanda